PERBEDAAN KEKUATAN PERLEKATAN TARIK DENTIN BONDING BERBASIS HEMA & NON-HEMA SETELAH APLIKASI DIPERMUKAAN DENTIN SUPERFISIAL DAN PROFUNDA(Penelitian Eksperimental Laboratoris)

Kemajuan dalam bidang kedokteran gigi semakin berkembang nyata seiring dengan permintaan pasien yang menyadari akan pentingnya merawat gigi. Fenomena lesi yang sering ditemukan adalah lesi servikal dengan prevalensi pada pria 46.36% dan wanita 38.13%. Pada lesi servikal yang membutuhkan perawatan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ERESHA MELATI KUSUMA WURDANI, 021311133121
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/54379/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/54379/13/Eresha-Melati-021311133121-min.pdf
http://repository.unair.ac.id/54379/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kemajuan dalam bidang kedokteran gigi semakin berkembang nyata seiring dengan permintaan pasien yang menyadari akan pentingnya merawat gigi. Fenomena lesi yang sering ditemukan adalah lesi servikal dengan prevalensi pada pria 46.36% dan wanita 38.13%. Pada lesi servikal yang membutuhkan perawatan dan pengaplikasian tumpatan untuk menghentikan proses kerusakan jaringan, merupakan hal yang kompleks terutama perlekatan pada dentin. Proses perlekatan bahan tumpatan dengan struktur gigi diharapkan tumpatan tidak mudah lepas dan memiliki fungsi yang optimal pada rongga mulut. Pengaplikasian bahan bonding untuk merekatkan dentin dengan komposit sangat diperlukan. Pemilihan bahan bonding berbasis HEMA dan non-Hema yang memiliki komposisi pelarut berbeda dari tiap bahan, setelah diaplikasikan pada dentin superfisial dan dentin profunda sangat mempengaruhi hasil dari uji debonding. Uji debonding yaitu untuk mengukur kekuatan adhesi dari suatu bahan bonding. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kekuatan perlekatan tarik dentin bonding berbasis HEMA & non-HEMA setelah aplikasi dipermukaan dentin superfisial dan profunda. Metode. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi sapi (bovine). Pengambilan dentin superfisial yaitu 0,5-1 mm dari dentino enamel junction dan dentin profunda yaitu 0,5 mm puncak dari pulp horn. Luas permukaan dentin yang digunakan untuk penelitian yaitu sebesar p x r2 = (3,14 x 22) = 12,56 mm2. 6 sampel dentin bonding berbasis HEMA yang diaplikasikan pada dentin superfisial. 6 sampel dentin bonding berbasis non- HEMA yang diaplikasikan pada dentin superfisial. 6 sampel dentin bonding berbasis HEMA yang diaplikasikan pada dentin profunda. 6 sampel dentin bonding berbasis non-HEMA yang diaplikasikan pada profunda. Alat pengukur kekuatan tarik Autograph AG-10TE (Shimadzu, Japan) di LDB- Unair. Hasil. Terdapat perbedaan kekuatan perlekatan tarik dentin bonding berbasis HEMA & non-HEMA setelah aplikasi dipermukaan dentin superfisial dan profunda. Kesimpulan. Berdasarkan uji kekuatan tarik, terdapat perbedaan kekuatan perlekatan tarik dentin bonding berbasis HEMA & non-HEMA setelah aplikasi dipermukaan dentin superfisial dan profunda. Penggunaan bahan dentin bonding berbasis non-HEMA lebih baik dibandingkan dengan dentin bonding berbasis HEMA setelah diaplikasikan pada kedalaman dentin yang berbeda.