DEKONTAMINASI CAMPURAN RADIONUKLIDA 137 CS DAN 241 AM PADA TUBUH TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus var. Wistar)
Radionuklida Cs-137 yang merupakan hasillepasan proses fisi bahan bakar Uranium yang paling dominan dalam reaktor nuklir dan radionuklida Am-241 merupakan hasil aktivasi Plutonium dalam reaktor nuklir. Bila teIjadi kebocoran reaktor nuklir dapat mengakibatkan kontaminasi radionuklida baik secara lan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1997
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/54665/1/kk%20mpf%2008.97%20Bas%20d.pdf http://repository.unair.ac.id/54665/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Radionuklida Cs-137 yang merupakan hasillepasan proses fisi bahan bakar Uranium yang paling dominan dalam reaktor nuklir dan radionuklida Am-241 merupakan hasil aktivasi Plutonium dalam reaktor nuklir. Bila teIjadi kebocoran reaktor nuklir dapat mengakibatkan kontaminasi radionuklida baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu. teknik yang dapat digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut digunakan teknik dekontaminasi. Tujuan dekontaminasi adalah untuk mengurangi penyebaran dan penyerapan radionuklida di dalam tubuh dengan meningkatkan ekskresi radionuklida melalui urine dan feses.
Penelitian ini menggunakan empat puluh delapan ekor tikus putih yang dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol (tanpa pemberian dekontaminan) dan kelompok ke-dua diberi perlakuan dengan pemberian dekontaminan campuran tiga jam setelah pemberian Cs-137 dan Am-241 . Pengamatan dilakukan pada hari ke-O (6 jam), 1, 2, 3, 4, 5, 15 dan ke-30, kemudian dilakukan pencacahan aktivitas dari Cs-137 dan Am-241 dalam berbagai organ/jaringan menggunakan spektrometer ganuna dengan detektor NaItl. Diamati pula ekskresi radionuklida di dalam urine dan feses setiap hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tikus yang diberi dekontaminan campuran dapat menurunkan aktivitas Cs-137 dan aktivitas Am-241 rata-rata sekitar 6.4 % dari aktivitas yang terukur pada tiap-tiap hari pengamatan dalam organljaringan tubuh tikus putih. Dan waktu paroh efektif dari Cs-137 diketahui sekitar tiga hari setelah terkontaminasi, sedangkan waktu paroh efektif dari Am-241 diketahui sekitar dua hari setelah terkontaminasi. |
---|