KOPOLIMER ALGINAT-KARAGINAN DENGAN ADISI PLASTICIZER SORBITOL SEBAGAI MATERIAL DRUG DELIVERY CARRIER

Drug delivery carrier adalah material yang digunakan sebagai sarana memasukkan obat ke dalam tubuh. Alginat dan karaginan adalah polimer alam yang berpotensi sebagai material drug delivery. Sorbitol merupakan plasticizer yang berguna untuk meningkatkan plastisitas suatu material dengan mengisi ro...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUHAMMAD AL RIZQI DHARMA FAUZI, 081211531008
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/54778/1/MPK%2032-16%20Fau%20k%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/54778/13/MPK%2032-16%20Fau%20k%20SKRIPSI-min.pdf
http://repository.unair.ac.id/54778/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Drug delivery carrier adalah material yang digunakan sebagai sarana memasukkan obat ke dalam tubuh. Alginat dan karaginan adalah polimer alam yang berpotensi sebagai material drug delivery. Sorbitol merupakan plasticizer yang berguna untuk meningkatkan plastisitas suatu material dengan mengisi rongga – rongga antar monomer. Kapsul dibuat dengan empat variasi konsentrasi sorbitol yaitu komposisi A, B, C, dan D. Analisis morfologi permukaan dengan SEM, uji derajat swelling, dan uji kinetika disolusi pada beberapa tingkat keasaman dilakukan terhadap kapsul – kapsul tersebut. Analisis morfologi permukaan dengan SEM menunjukkan bahwa kapsul memiliki pori yang sangat kecil. Rerata derajat swelling kapsul A, B, C, dan D berturut – turut adalah 452,4 %, 557,9%, 620,0%, dan 754,0%. Analisis FTIR menunjukkan keberadaan sorbitol mempengaruhi rotasi dan vibrasi gugus sulfonat dan 3,6-anhidrogalaktosa. Tingkat keasaman mempengaruhi profil disolusi antar kapsul. Semakin basa lingkungannya, ke semua kapsul akan semakin mudah mengalami release. Dominansi gugus asam pada kopolimer tersebut menyebabkan kapsul dengan mudah mengalami reaksi netralisasi pada suasana lebih basa sehingga disintegrasi kapsul terjadi lebih cepat. Semakin tinggi konsentrasi sorbitol, kecepatan disolusi kapsul menjadi lebih lambat. Hal ini disebabkan derajat swelling kapsul yang semakin meningkat dengan penambahan sorbitol.