GAMBARAN HUBUNGAN KADAR DEBU DAN KARAKTERISTIK PEKERJA TERHADAP KELUHAN SUBYEKTIF SALURAN PERNAPASAN PADA LOKASI INTAKE DAN GUDANG CURAH DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA, KRIAN

ternak, dimana proses produksinya menghasilkan debu yang dapat mengganggu kenyamanan dan menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan bisa menimbulkan keluhan subyektif pada saluran pernapasaan yang berhubungan dengan kadar debu maupun faktor karakteristik pekerja yaitu usia, masa kerja, k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANIS SAFITRI, 101310113027
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/55397/1/FV.HKK%2040-16%20Saf%20g%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/55397/2/FV.HKK%2040-16%20Saf%20g.pdf
http://repository.unair.ac.id/55397/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:ternak, dimana proses produksinya menghasilkan debu yang dapat mengganggu kenyamanan dan menimbulkan gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan bisa menimbulkan keluhan subyektif pada saluran pernapasaan yang berhubungan dengan kadar debu maupun faktor karakteristik pekerja yaitu usia, masa kerja, kebiasaan merokok, respiratory rate dan kebiasaan memakai alat pelindung pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan kadar debu dan karakteristik pekerja terhadap keluhan subyektif saluran pernapasan di lokasi intake dan gudang curah di PT Charoen Pokphand Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Obyek penelitian ini adalah seluruh pekerja dibagian intake dan gudang curah yaitu sebanyak 19 orang. Variabel penelitian ini meliputi kadar debu, karakteristik pekerja, dan keluhan subyektif saluran pernapasan. Pengukuran kadar debu dilakukan pada siang hari di satu titik area intake dan satu titik area gudang curah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja yang lebih banyak mengalami keluhan subyektif saluran napas adalah pekerja yang bekerja di tempat kerja dengan kadar debu >NAB, berusia >39 tahun, masa kerjanya ≤10 tahun, merokok, kadang memakai alat pelindung pernapasan, dan memiliki respiratory rate >20x/menit. Saran yang diberikan adalah sebaiknya melakukan pengukuran kadar debu secara berkala, membersihkan debu yang tercecer dengan cara basah, memberikan pelatihan dan pendidikan K3 tentang bahaya debu bagi kesehatan dan upaya pengendaliannya yang diselenggarakan secara berkala. Kata kunci: debu organik, keluhan subyektif saluran pernapasan, karakteristik pekerja.