PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN : ASPEK FORMAL DAN ASPEK INFORMAL(Studi Kasus Pada Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek formal dan aspek informal penyelenggaraan Sistem pengendalian internal organisasi sektor publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan Aspek pengendalian formal dalam kompon...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/55453/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/55453/2/Tesis%20a.n%20Rahma%20Nuryanti.pdf http://repository.unair.ac.id/55453/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek formal dan aspek informal penyelenggaraan Sistem pengendalian internal organisasi sektor publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan Aspek pengendalian formal dalam komponen sistem pengendalian internal antara lain: adanya aturan tertulis mengenai standar perilaku etis dan benturan kepentingan, adanya pembentukan tim sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) didasarkan pada peraturan tertulis,struktur organisasi dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan peraturan tertulis, penetapan tujuan organisasi diikuti dengan penetapan strategi operasional sesuai struktur dan kinerja instansi, pemantauan terhadap pencapaian kinerja terhadap tolok ukur kinerja telah ditetapkan pada awal tahun,adanya pernyataan perjanjian kinerja dan penetapan kinerja antara pegawai dengan organisasi, adanya pemisahan tugas yang terkait dengan kegiatan otorisasi, persetujuan, pemrosesan dan pencatatan, pembayaran /penerimaan dana, pengendalian fisik atas aset dilakukan dengan adanya pemisahan tugas dan penetapan standar operasional prosedur, adanya evaluasi berkelanjutan dan evaluasi terpisah, Adanya sosialisasi mengenai kelemahan pengendalian internal. Peraturan tertulis dan perbaharuannya telah disosialisasikan melalui website dan intranet. Kesalahan penafsiran atas peraturan tertulis yang ada diatasi dengan berkonsultasi dengan instansi terkait. Standar Operational Prosedur (SOP) telah dimiliki dan dilaksanakan. Kebijakan yang ada dibuat berdasarkan arahan dan petunjuk kantor pusat dan pelaksanaan kebijakan tidak pernah berbenturan dengan peraturan yang telah ada sebelumnya. Sedangkan, aspek pengendalian informal yaitu peranan pimpinan sebagai role model belum berjalan dengan optimal karena masih adanya kendala dalam komunikasi internal yaitu komunikasi yang ada sekarang masih berjenjang (birokratif). Kedua, Nilai-nilai inti yang ada dalam organisasi belum sepenuhnya dapat diimplementasikan karena belum ada sistem yang mendukung. Sistem pengendalian intern yang ada merupakan Bereaucratic System. Sistem yang bergantung pada formalisasi dan bergantung pada peraturan dan prosedur tertulis dalam menjalankan tugas dan aktivitas organisasi. |
---|