Identifikasi bite marks dengan ekstraksi DNA metode Chelex
Latar belakang: Dalam kasus kejahatan sering dijumpai bukti dalam bentuk bekas gigitan (bitemarks) yang ditemukan pada tubuh korban. Umumnya, untuk mengidentifikasi bite marks menggunakan teknik standar yaitu membandingkan foto interpretasi dengan model gigi dari orang yang dicurigai. Namun demikian...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/55501/1/JURNAL%20AGUNG%20SOSIAWAN%20%235.pdf http://repository.unair.ac.id/55501/2/AGUNG%20SOSIAWAN%205.pdf http://repository.unair.ac.id/55501/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Latar belakang: Dalam kasus kejahatan sering dijumpai bukti dalam bentuk bekas gigitan (bitemarks) yang ditemukan pada tubuh korban. Umumnya, untuk mengidentifikasi bite marks menggunakan teknik standar yaitu membandingkan foto interpretasi dengan model gigi dari orang yang dicurigai. Namun demikian teknik ini terkadang tidak mendapatkan hasil yang akurat, sehingga diperlukan teknik lain untuk menunjang keberhasilan proses identifikasi pelaku, yakni melalui analisis DNA bitemarks, yang diperoleh dari saliva yang mengandung sisa epitel tersangka pelaku. Sampel DNA yang berasal dari bitemarks umumnya terbatas, tidak hanya terbatas dalam kuantitas tetapi juga terbatas dalam kualitas. Hal ini seringkali menimbulkan kesulitan tersendiri dalam proses analisisnya. Chelex yang dikenal sebagai salah satu metode ekstraksi yang efektif di bidang forensik, sangat diperlukan untuk mengatasi kendala tersebut . Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penggunaan metode ekstraksi DNA metode Chelex pada sampel bite marks. Metode: Darah dan cetakan gigi dari 5 subjek diambil, dan DNA di ekstraks dengan Chelex dan kemudian diuji kuantitas dengan UV Spechtrophotometer. Setelah itu hasil diamplifikasi dengan PCR pada lokus vWA dan TH01 kemudian divisualisasi dengan elektroforesis. Hasil: Hasil elektroforesis menunjukkan adanya band pada lokus vWA dan TH01 untuk sampel darah dan cetakan gigi tanpa perbedaan yang signifikan secara statistika. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Chelex dapat digunakan untuk mengekstraksi DNA dari bite marks.
Kata kunci: Bite marks, Chelex, Lokus vWA and TH01 |
---|