SUPRESI ADRENAL DAN KEJADIAN INFEKSI PADA ANAK LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT FASE INDUKSI DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Latar Belakang : Glukokortikoid memegang peranan penting dalam terapi lekemia limfoblastik akut pada anak, akan tetapi pemberian glukokortikoid dosis suprafisiologis akan menyebabkan insufisiensi adrenal, akan mengganggu respon kortisol terhadap stres dan mungkin akan menyebabkan peningkatan insi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wulandewi Marhaeni, NIM011519049311
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/55600/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/55600/2/PPDS.%20IKA.%2013-16%20Mar%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/55600/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang : Glukokortikoid memegang peranan penting dalam terapi lekemia limfoblastik akut pada anak, akan tetapi pemberian glukokortikoid dosis suprafisiologis akan menyebabkan insufisiensi adrenal, akan mengganggu respon kortisol terhadap stres dan mungkin akan menyebabkan peningkatan insidensi infeksi. Tujuan Penelitian : Untuk melihat pengaruh supresi adrenal terhadap kejadian infeksi pada pasien lekemia limfoblastik akut pada anak selama terapi lekemia limfoblastik akut fase induksi. Metode: Dilakukan penelitian prospektif observasional untuk melihat efek glukokortikoid terhadap kejadian supresi adrenal pada pasien lekemia limfoblastik akut anak selama fase induksi. Pasien LLA yang memenuhi kriteria inklusi diberi deksametason atau prednison selama 49 hari sesuai protokol LLA Indonesia 2013. Kadar kortisol diperiksa pada hari ke-0, hari ke-14, hari ke-28, hari ke-42 dan hari ke 56 pada fase induksi. Kejadian infeksi diamati selama fase induksi. Kadar kortisol normal sesuai kriteria dari Rapaport. Hasil : Selama penelitian ada 29 pasien yang memenuhi syarat dari 36 pasien yang masuk kriteria inklusi. Supresi adrenal pada hari ke 14 terjadi pada 48,3% pasien , pada hari ke 28 terjadi pada 62,5% pasien, pada hari ke 42 terjadi pada 65,2% pasien dan pada hari ke 56 hanya pada 16,7% pasien. Selama fase induksi terjadi 42 kasus infeksi, Pada hari ke 14 terjadi 5 kasus infeksi pada pasien yang menderita supresi adrenal dibandingkan 7 kasus pada kelompok normal (p=0,413) , pada hari ke 28 terdapat 2 kejadian infeksi pada kelompok supresi adrenal dibandingkan 2 pada kelompok dengan adrenal normal (p=0,486), pada hari ke 42 terdapat 3 kejadian infeksi pada pasien dengan supresi adrenal dibandingkan 1 pada kelompok normal (p=0,622). Kesimpulan: Supresi adrenal terjadi selama pemberian terapi glukokortikoid pada pasien lekemia limfoblastik akut fase induksi, akan tetapi supresi adrenal tidak mempengaruhi kejadian infeksi selama fase induksi.