PENERAPAN PROGRAM NO-SHOW PREVENTION DALAM MENGURANGI ANGKA NO-SHOW DI PT. GARUDA INDONESIA BRANCH OFFICE SURABAYA
Mcmasuki milenium ketiga, banyak pakar ekonomi dunia yang meramalkan bahwa industri yang akan berkembang pesat pada masa mendatang adalah informasi, telekomunikasi dan transportasi. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dengan industri pariwisata dan ketiganya saling mendukung, pesawat merupakan sala...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2005
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/55640/7/Fis%20PW%2086-05%20Tau%20P-min.pdf http://repository.unair.ac.id/55640/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Mcmasuki milenium ketiga, banyak pakar ekonomi dunia yang meramalkan bahwa industri yang akan berkembang pesat pada masa mendatang adalah informasi, telekomunikasi dan transportasi. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan dengan industri pariwisata dan ketiganya saling mendukung, pesawat merupakan salah satu sarana angkutan wisata. Pesawat sebagai sarana angkutan umum yang mapan baru mulai berkembang sesudah Perang Dunia II dan sekaligus akibat dari ledakan pariwisata yang terjadi sesudah perang. Pertumbuhan perusahaan penerbangan berlanjut lebih besar lagi sesudah perang dan di Indonesia pun terkena imbasnya yaitu terjadi booming perusahaan penerbangan swasta, dan GA selaku perusahaan penerbangan BUMN memiliki anak perusahaan CITILINK.
Dengan berkembangnya perusahaan penerbangan mengakibatkan persaingan harga dan meningkatnya jumlah penumpang, dari sekian banyak penumpang yang terbang ada beberapa penumpang yang tidak jadi terbang tanpa pemberitahuan sebelumnya sehingga penumpang tidak datang padu waktu check-in time atau boarding, penumpang yang seperti ini disebut no-show passenger. Jumlah penumpang yang tidak datang semakin hari semakin meningkat, dan itu membuat perusahaan merugi. Untuk itu PT. Garuda Indonesia Branch Office Surabaya membuat suatu program yang bertujuan untuk mengurangi angka no-show passenger dimana program tersebut di namakan no-show
prevention.
Dalam meneliti permasalahan tersebut maka penulis menggunakun metode penelitian deskriptif dengan mengadakan pendekatan secara kualitatif, alasan penulis menggunakan metode ini untuk mudah dipahami dan disimpulkan yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik berdasarkan pengamatan penulis dalam wawasan sendiri dan berhubungan dengan penelitiannya.
Setelah penulis mengamati maka penulis dapat menyimpulkan hasil dari peneltian tersebut yaitu berhasilnya program no-show prevention dalam mengurangi jumlah angka no-show di PT. Guruda Indonesia Branch Office Surabaya. Hal ini terbukti dengan adanya data-data yang terlampir, dari tahun ke tahun jumlah angka no-show semakin menurun. Dan kerugian perusahaan bisa lebih berkurang. |
---|