PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH PENAWARAN SEASONED EQUITY OFFERINGS PADA BEBERAPA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 1996-2000

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya penurunan kinerja perusahaan yang signifikan yang diduga selalu terjadi pada perusahaan setelah melakukan penawaran seasoned equity of Brings. Penelitian ini menggunakan 27 sampel perusahaan yang melakukan penawaran seasoned equity off...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DYAH RISANTI, 040114101 E
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2005
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/55738/1/kk%20B%20276.05%20ris%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/55738/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya penurunan kinerja perusahaan yang signifikan yang diduga selalu terjadi pada perusahaan setelah melakukan penawaran seasoned equity of Brings. Penelitian ini menggunakan 27 sampel perusahaan yang melakukan penawaran seasoned equity offerings di Bursa Efek Jakarta selama periode 1996-2000. Untuk menemukan dugaan adanya penurunan kinerja tersebut, maka penulis membandingkan kinerja perusahaan sebelum penawaran dan setelah penawaran, dan melakukan pengujian statistik melalui uji beda sampel berpasangan (paired sample t test) untuk pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel dan berdasarkan nilai probabilitas, sehingga akan diketahui terdapat atau tidaknya perbedaan kinerja perusahaan yang signifikan sebelum penawaran dengan setelah pcnawaran. Kinerja perusahaan saham penelitian ini terbagi menjadi 2 kinerja, yaitu kinerja keuangan dan kinerja saham. Pengukuran kinerja keuangan dalam penelitian ini digambarkan melalui rasio-rasio keuangan, antara lain rasio likuiditas, yaitu current ratio; rasio leverage, yaitu debt to equity ratio; rasio profitabilitas, yaitu net profit margin dan return on assets (RDA); dan rasio aktivitas, yaitu total assets turnover ratio. Kinerja keuangan dalam penelitian ini dibandingkan 3 tahun sebelum dan 3 tahun setelah penawaran. Penelitian untuk kinerja saham digambarkan melalui average abnormal return (AAR) saham dan cumulative average abnormal return (CAAR) saham. Kinerja saham dalam penelitian ini dibandingkan 5 hari sebelum dan 5 hari setelah penawaran. Penulis menggunakan pengujian event study, karena penelitian untuk kinerja saham di sini menggunakan pengukuran abnormal return. Namun dalam penelitian ini tidak meneliti reaksi pasar pada saat event, melainkan yang diteliti adalah perbandingan rata-rata (mean) abnormal return sebelum dan setelah penawaran (yang digambarkan dengan AAR dan CAAR), untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dengan setelah penawaran. Abnormal return dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model). Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa manajemen perusahaan ternyata mampu mempertahankan manipulasi kinerja setelah penawaran, sehingga kinerja keuangan perusahaan setelah penawaran terlihat baik, kecuali rasio net profit margin, dan tidak ditemukan adanya penurunan kinerja keuangan yang signifikan setelah penawaran. Namun ternyata investor tidak tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut, sehingga penawaran seasoned equity offerings tidak memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Hal ini terbukti dengan ditemukannya penurunan debt to equity ratio yang tidak signifikan, penurunan net profit margin yang tidak signifikan, dan peningkatan return on assets (ROA) yang tidak signifikan. Sedangkan terjadi penurunan kinerja saham yang signifikan untuk CAAR setelah penawaran. Adanya penurunan kinerja saham ini menunjukkan bahwa penawaran seasoned equity offerings direspon secara negatif oleh investor dalam pembuatan keputusan investasi atas perusahaan yang melakukan penawaran seasoned equity offerings di Bursa Efek Jakarta. Namun adanya penurunan kinerja saham perusahaan yang diukur melalui abnormal return setelah penawaran seasoned equity offerings belum tentu akan merugikan investor, hal ini disebabkan karena kenaikan return pasar yang tinggi yang mengimbangi penurunan return saham setelah penawaran.