BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SUBJEKTIF PABA MATA PEKERJA PENGELASAN SEKTOR INFORMAL

Sektor informal pengelasan di jalan Tempurejo dan jalan Kenjeran Surabaya merupakan jenis industri yang mempunyai tenaga keIja yang cukup banya dan lokasi bengkel yang menyebar dengan bahaya yang tinggi. Salah satu bahaya pengelasan dapat menyebabkan gangguan pada mata. Tujuan utarna penelitian ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KEMALA HAYATI, 100310380-H
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2006
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/55855/1/KK%20FKM%20HKK%2027-06%20HAY%20B.pdf
http://repository.unair.ac.id/55855/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Sektor informal pengelasan di jalan Tempurejo dan jalan Kenjeran Surabaya merupakan jenis industri yang mempunyai tenaga keIja yang cukup banya dan lokasi bengkel yang menyebar dengan bahaya yang tinggi. Salah satu bahaya pengelasan dapat menyebabkan gangguan pada mata. Tujuan utarna penelitian ini adalah untuk mengetahui keluhan subjektif pada mata yang teIjadi pada pekeIja pengelasan dan faktor yang berhubungan dengan keluhan tersebut. Manfaat penelitian ini adalah sebagai masukan dan referensi untuk mencegah dan mengurangi gangguan pada mata pekeIja di sektor pangelasan informal. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif. Data diperoleh dengan wawancara secara langsung, kuisioner dan observasi secara langsung pada tempat kerja. Berdasarkan waktunya penelitian ini merupakan penelitian cross sectional., dengan 52 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga keIja pada bengkel pengelasan di sepanjang jalan Tempurejo dan jalan Kenjeran sebagian berusia 30-34 tahun (55,0 %), pendidikan terakhir SMP dan SMA (67 %), masa keIja <10 tahun (42 %). Pada umumnya tenaga keIja mengetahui tentang bahaya pada tempat keIjannya dan mengetahui pentingnya menggunakan alat pelindung mata ketika bekeIja., APM disediakan (100%) oleh bengkel, tetapi tidak dilakukan perawatan terhadap APM yang telah disediakan (100%). Jenis alat pelindung mata yang paling banyak digunakan oleh tenaga keIja adalah kacamata rayban (76,9%), google (9,6%), race shield (13,5%), dan jenis pengelasan yang banyak digunakan dalah jenis pengelasan listrik (48,1), asetilen (34,6%) dan keduannya (17,3%). Hasil tabulasi silang diketahui terdapat hubungan antara keluhan pada mata dengan karakteristik pekeIja, pengetahuan tentang APM, frekueansi penggunaan APM, jenis APM dan jenis pengelasan. Berdasarkan penelitian di atas disarankan pada pengelola bengkel maupun departemen terkait (Departeman Kesehatan) untuk memulai lebih peduli dengan pengelasan informal. Perhatian dari pemerintah dan para ahli dibidang keselamatan dan kesehatan keIja dibutuhkan, seperti mengadakan pelatihan tentang bahaya pengelasan dan penganggulangannya, pengetahuan tentang APM, jenis APM yang sesuai, dan jenis pengelasan.