STUDI PERBEDAAN ORGANISASI SEMANTIK ANTARA MODEL DEFINING FEATURE DAN CHARACTERISTIC FEATURE TERHADAP RECALL PADA ANAK-ANAK KELAS EMPAT SDK St. XAVERIUS SURABAYA

Kemampuan ~engingat dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi memori tertentu. Selain elaborasi dan asosiasi, strategi memori yang lain adalah organisasi. Ketrampilan melakukan strategi organisasi diawali pada saat anak berusia sepuluh tahun yaitu ketika anak sudah mampu mengklasifikasikan obye...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARCELINUS HENDRA MADYANTO, 07811803
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1994
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/56237/7/KKB_KK_Psi_24_94_Mad_s.pdf
http://repository.unair.ac.id/56237/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Kemampuan ~engingat dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi memori tertentu. Selain elaborasi dan asosiasi, strategi memori yang lain adalah organisasi. Ketrampilan melakukan strategi organisasi diawali pada saat anak berusia sepuluh tahun yaitu ketika anak sudah mampu mengklasifikasikan obyek secara kongkrit dan mencari hubungan dari klasifikasi obyek tersebut. Ada beberapa strategi organisasi informasi (seman tik) yang dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif. Diantaranya ialah model himpunan (set-theorytioal), model pertalian (olustering), model perbandingan ciri (feature oomparison) dan model jaringan (netwol'k). Penulis memilih model perbandingan ciri untuk diteliti lebih lanjut. Model perbandingan ciri terdiri dari defining feature dan ohal'aotez'istio featLlz'e. Secara teoritis diasumsikan mudah diajarkan kepada anak didik yang berusia sepuluh tahun/kelas empat SD. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingginya reoall pada anak kelas empat SD antara yang menggunakan model organisasi semantik dengan ciri penting (defining featul'e) dan ciri tidak penting (ohar aoteristic feature). Jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini seluruhnya ada 104 anak berusia rata-rata 10 tahun dan duduk di kelas empat SD. Tipe penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan alat saji/treatment dan alat ukur/reoall dibuat eleh penulis untuk mengungkap perbedaan antara kedua st~ategi erganisasi semantik tersebut terhadap l'eoa11. Uji validitas yang dipakai untuk mengukur keabsahan isi atau validitas oontent alat saji (dari pertimbangan para judges) sebagian besar menunjukkan item valid. Sedangkan untuk alat reoal1 yang dibantu dengan program SPS (Sutrisno Hadi dan Sene Parmadiyanto) ditemukan seluruh item valid. Untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas KR 20 = 0,914, yang berarti sangat bisa diandalkan. Dari analisa data dengan UJl t-tes ternyata hasil penelitian tidak mengungkap adanya perbedaan yang signifikan sehingga hipotesis nihil diterima. Kesimpulan penelitian mengatakan bahwa data peneli tian tidak mendukung teori yang disampaikan, diperkirakan disebabkan oleh lemahnya kontrol terhadap fluktuasi subject sampling dan kurang sempurnanya alat saji