FUSI GEN PENYANDI CARBOHYDRATE BINDING MODULE CBM-GbtXyl43B DARI Geobacillus thermoleovorans IT-08 DENGAN GEN PENYANDI LAKASE LCC2 DARI Pleurotus salmoneostramineus
CBM-GbtXyl43B merupakan modul non katalitik yang terdapat dalam enzim β-xilosidase famili GH43 dari Geobacillus thermoleovorans IT-08. CBM memediasi enzim dengan substrat lebih lama sehingga aktivitas katalitik enzim menjadi lebih optimal. Lakase LCC2 merupakan satu dari sembilan lakase yang ber...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/56528/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/56528/2/TESIS.pdf http://repository.unair.ac.id/56528/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | CBM-GbtXyl43B merupakan modul non katalitik yang terdapat dalam
enzim β-xilosidase famili GH43 dari Geobacillus thermoleovorans IT-08. CBM
memediasi enzim dengan substrat lebih lama sehingga aktivitas katalitik enzim
menjadi lebih optimal. Lakase LCC2 merupakan satu dari sembilan lakase yang
berasal dari Pleurotus salmoneostramineus. Salah satu fungsi lakase adalah
sebagai agen delignifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk memfusikan gen
penyandi CBM-GbtXyl43B dari Geobacillus thermoleovorans IT-08 dengan gen
penyandi lakase LCC2 dari Pleurotus salmoneostramineus. Fusi ini dilakukan
dengan dua tahap teknik overlapping PCR. Selanjutnya hasil fusi diinsersi ke
vektor sekresi pYHM1, dan ditransformasi ke shuttle sel inang E. coli Top10.
Elektroforegram produk PCR tahap satu menunjukkan pita 0,46 kb yang diduga
sebagai mega primer, dan dari produk PCR tahap kedua menunjukkan pita 2,05
kb yang diduga sebagai fusi gen cbm-lcc2. Transformasi ke shuttle sel inang E.
coli Top10 menghasilkan 26 transforman. Secara acak 4 diantaranya dilakukan
isolasi DNA plasmid kemudian direstriksi dengan enzim EcoRI dan dibandingkan
dengan plasmid pYHM1. Pada tahap ini transforman nomor 3 menunjukkan pita
elektroforegram pada 8,01 kb yang diduga sebagai pYHM1-(cbm-lcc2). Untuk
membuktikannya, dilakukan restriksi double digest pada transforman nomor 3 dan
menunjukkan pita elektroforegram pada 5,95 kb yang diduga plasmid pYHM1
dan 2,05 kb yang diduga fusi gen cbm-lcc2. Hasil analisis sekuensing dari
transforman nomor 3 yang disejajarkan dengan sekuens cbm-GbtXyl43B dan lcc2
membuktikan bahwa cbm-GbtXyl43B telah berhasil difusi dengan lcc2 dan
terinsersi ke plasmid pYHM1. |
---|