PENINGKATAN KANDUNGAN β-KAROTEN PADA FITOPLANKTON Dunaliella salina DENGAN MEDIA SALINITAS YANG BERBEDA
Dunaliella salina merupakan salah satu jenis pakan alami yang sangat potensial sebagai bahan feed additive dan feed suplemen dalam budidaya ikan. Mikroalga ini telah mendapatkan perhatian besar di beberapa perusahaan gizi, farmasi dan kosmetik karena mengandung jenis karotenoid yaitu β-karoten yang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/56735/1/KKC%20KK%20PK%20BP%2066-16%20Her%20p%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/56735/2/KKC%20KK%20PK%20BP%2066-16%20Her%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/56735/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Dunaliella salina merupakan salah satu jenis pakan alami yang sangat potensial sebagai bahan feed additive dan feed suplemen dalam budidaya ikan. Mikroalga ini telah mendapatkan perhatian besar di beberapa perusahaan gizi, farmasi dan kosmetik karena mengandung jenis karotenoid yaitu β-karoten yang berfungsi sebagai zat antioksidan dan prekusor vitamin A serta dapat mengobati tumor dan kanker pada manusia. Kandungan β-karoten pada D. salina ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kadar salinitas pada media kultur, sebab D. salina termasuk mikroalga yang tidak memiliki dinding sel yang kaku sehingga volume atau ukuran sel dapat dengan mudah mengalami perubahan akibat tekanan osmotik dari lingkungan, sehingga dalam mempertahankan diri dari stres lingkungan tersebut D. salina memproduksi dan meningkatkan kandungan karotenoid sebagai bentuk sistem pertahanan diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kandungan β-karoten pada D. salina dengan media salinitas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengumpulan data yang dilakukan secara observasi langsung kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Perlakuan yang digunakan adalah media dengan salinitas yang berbeda, yaitu A (20 ppt), B (30 ppt), C (40 ppt) dan D (50 ppt) masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Parameter utama yang diamati adalah kandungan β-karoten pada D. salina. Parameter pendukung yang diamati adalah pertumbuhan D. salina dan kualitas air yang terdiri dari suhu, pH, salinitas, dan DO.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan media salinitas dapat meningkatkan kandungan β-karoten pada D. salina. Kandungan β-karoten tertinggi terdapat pada perlakuan B (30 ppt) yaitu sebesar 2,312 mg/L pada hari ke-10. |
---|