ANALISIS PERBANDINGAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DI KOTAMADYA SURABAYA SELAMA PELITA V

Menurunnya harga minyak bumi di pasaran dunia menyebabkan penerimaan negara juga menurun, sehingga kemampuan pemerintah di dalam membiayai pembangunan juga menjadi berkurang. Agar dapat terus melaksanakan pembangunan nasional maka pemerintah harus mencari sumber alternatif baru untuk dapat meningkat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YENI ARSIYANTI, 049213884
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1997
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/56742/1/KK%20C%20637.97%20Ars%20A%281997%29.pdf
http://repository.unair.ac.id/56742/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Menurunnya harga minyak bumi di pasaran dunia menyebabkan penerimaan negara juga menurun, sehingga kemampuan pemerintah di dalam membiayai pembangunan juga menjadi berkurang. Agar dapat terus melaksanakan pembangunan nasional maka pemerintah harus mencari sumber alternatif baru untuk dapat meningkatkan penerimaannya. Pajak merupakan alternatif terbaik. Pajak penghasilan merupakan salah satu pajak pusat yang sangat potensial untuk menunjang penerimaan negara. Dengan sistem apajak yang self assessment pemerintah harus memberikan kemudahan-kemudahan kepada wajib pajak di dalam pembayarannya agar tidak timbul keinginan untuk tidak membayar. Kemudahan itu diantaranya yaitu pembayaran dilakukan pada tempat dimana wajib pajak berkedudukan sehingga tidak menyulitkan. Misalnya masalah transportasi karena jauhnya tempat pembayaran pajak dari tempat tinggal. Di Surabaya terbagi menjadi empat wilayah kanto Pelayanan Pajak yaitu Surabaya Barat, SUrabaya Timur, Suarabaya Selatan dan Surabaya Utara. Tiap-tiap Kantor Pelayanan Pajak membawahi beberapa kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan realisasi penerimaan pajak penghasilan di masing-masing kantor pelayanan pajak secara kebetulan atau benar-benar bermakna. Alat analisis yang digunakan adalah analisis varians dimana keempat kantor pelayanan pajak merupakan variabel bebas.