HUBUNGAN ANTARA ONSET PREEKLAMPSIA BERAT, WAKTU TERMINASI DAN KOMPLIKASI IBU DENGAN LUARAN NEONATAL PADA PREEKLAMPSIA BERAT PERAWATANKONSERVATIF KONSERVATIF

Tujuan : Menganalisis hubungan antara luaran neonatal pada preeklampsia berat (PEB) perawatan konservatif dengan onset terjadinya preeklampsia, komplikasi ibu dan waktu terminasi kehamilan. Metode : Observasional analitik retrospektif yang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien PEB per...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Erliana, dr
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/56977/1/PPDS.OBG.%2004-16%20Erl%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/56977/2/PPDS.OBG.%2004-16%20Erl%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/56977/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Tujuan : Menganalisis hubungan antara luaran neonatal pada preeklampsia berat (PEB) perawatan konservatif dengan onset terjadinya preeklampsia, komplikasi ibu dan waktu terminasi kehamilan. Metode : Observasional analitik retrospektif yang menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien PEB perawatan konservatif di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dilakukan analisa luaran neonatal berupa berat lahir, APGAR score, intra uterine growth restriction (IUGR), intra uterine fetal death (IUFD) dan early neonatal death (END) serta komplikasi ibu berupa tekanan darah tak terkontrol, edema paru, HELLP syndrome, solusio plasenta, insufisiensi ginjal dan eklampsia. Hasil Penelitian : Didapatkan 165 pasien (178 bayi), 13 gemelli. Ratarata lama perawatan konservatif 9,34 hari + 11,45 (2-64). Neonatal survival 64,6 %. Rata-rata berat lahir 1323,08, IUGR 23,59 %, Non asfiksia 51,12 %, IUFD 7,86 %, dan END 25,28 %. Tidak ada bayi yang survive pada onset < 26 minggu. Pada onset 26 0/7 - 27 6/7 minggu, 5 dari 13 (38,46%) bayi survive. Secara keseluruhan didapatkan TD tak terkontrol 9,09 %, edema paru 7,27%, HELLP syndrome 5,45%, insufisiensi ginjal dan solusio plasenta masing-masing 1 pasien. Tidak didapatkan eklampsia dan 1 pasien meninggal post partum karena strok trombotik DD stroke emboli. Didapatkan 22,2 % IUFD pada komplikasi HELLP syndrome dengan OR 4,10 dan 46,7% END pada komplikasi TD tak terkontrol dengan OR 4,41. Saran : Perawatan konservatif pada PEB early onset sangat bermanfaat pada usia kehamilan > 28 minggu, Pada usia kehamilan < 26 minggu perawatan konservatif kurang bermanfaat bila dikaitkan dengan luran bayi yang survive. Khusus pada usia kehamilan 26-28 minggu, perawatan konservatif dilakukan atas pertimbangan dan indikasi tertentu. Kata Kunci : luaran neonatal, PEB, perawatan konservatif