Green clover Potentiates Delaying The Increment of Imbalance Bone Remodeling Process In Postmenopausal Women
Phytoestrogen memiliki kemampuan selektif dalam organ jaringan, tidak menghasilkan efek samping pada payudara, rahim dan pembuluh darah. Semanggi (Marsilea crenata Presl) adalah tanaman khas Jawa Timur. Menggunakan radioimmunoassay, konsentrasi senyawa estradiol di daun semanggi terdeteksi cukup t...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English |
Published: |
Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran (Gramik)
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/57108/1/karil11.GreenClover.Oke.pdf http://repository.unair.ac.id/57108/2/Peerreview11.GreenClover.pdf http://repository.unair.ac.id/57108/ http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-11003%20HeningE%20_format%20FMI_.pdf |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English |
Summary: | Phytoestrogen memiliki kemampuan selektif dalam organ jaringan, tidak menghasilkan efek samping pada payudara, rahim dan
pembuluh darah. Semanggi (Marsilea crenata Presl) adalah tanaman khas Jawa Timur. Menggunakan radioimmunoassay,
konsentrasi senyawa estradiol di daun semanggi terdeteksi cukup tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah semanggi
berpotensi menunda kenaikan proses ketidakseimbangan remodeling tulang pada wanita postmenopause. Dua puluh delapan wanita
pascamenopause berusia 49-66 tahun diperiksa menggunakan pretest-posttest control group design. Mereka secara acak
dialokasikan ke 4 kelompok, kontrol, kelompok yang menerima ekstrak semanggi, kelompok treadmill, dan kelompok yang menerima
semanggi hijau serta berolahraga treadmill. Tingkat estrogen diukur menggunakan teknik RIA fase padat, IGF-1 menggunakan
IRMA, N-Mid osteocalcin (NMid) dan C-telopeptide (CTx) menggunakan ECLIA. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif
dan inferensial dengan uji korelasi komparatif dan statistik. p < 0 .05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak semanggi meningkatkan secara signifikan konsentrasi estrogen pada wanita pascamenopause.
Gabungan intervensi lebih efektif untuk meningkatkan konsentrasi estrogen. Kelompok kombinasi juga menunjukkan perbedaan
signifikan dalam konsentrasi NMid sebelum dan sesudah intervensi dibandingkan kontrol (p = 0,003), kelompok semanggi saja (p =
0,009), dan kelompok latihan saja (p = 0,057). Tidak ada perubahan signifikan dari CTx pada semua kelompok intervensi dan tidak
ada perubahan signifikan kadar IGF-1, kecuali pada kelompok treadmill. Sebagai kesimpulan, ekstrak semanggi memperkuat efek
latihan fisik dan menunda peningkatan ketidakseimbangan remodeling tulang pada wanita postmenopause. |
---|