PENGARUH SALINITAS MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP TINGKAT KEJADIAN KELAINAN PADA BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Pembenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) sejauh ini masih berada di perairan tawar, sehingga pada proses pembudidayaan pada salinitas yang tinggi sering mengalami kematian karena adanya perubahan salinitas secara mendadak. Metode alternatif yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kematian be...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MERINA ALFA FIRLANA, 060810323P
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/57281/1/PK.BP%20103-16%20Fir%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/57281/8/57281.compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/57281/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pembenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) sejauh ini masih berada di perairan tawar, sehingga pada proses pembudidayaan pada salinitas yang tinggi sering mengalami kematian karena adanya perubahan salinitas secara mendadak. Metode alternatif yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kematian benih ikan nila yang akan dibudidayakan di salinitas tinggi adalah dengan cara melakukan kegiatan pembenihan pada salinitas yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas maksimal pembenihan ikan nila O. niloticus pada media bersalinitas tinggi dengan melihat kejadian kelainan terendah. Metode penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah dosis salinitas yang berbeda yaitu A (0 ppt/kontrol), B (5 ppt), C (10 ppt), D (15 ppt), E (20 ppt) masing-masing perlakuan diulang empat kali. Parameter utama yang diamati adalah rata-rata kejadian kelainan benih ikan nila (%). Parameter penunjang meliputi rata-rata daya tetas telur (%), rata-rata tingkat kelulushidupan benih (%), DO (mg/l), pH, suhu (Co). Analisis data menggunakan analisis Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-whitney untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan salinitas berbeda pada media inkubasi dan pemeliharaan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P > 0,05) terhadap kejadian kelainan benih ikan nila. Salinitas maksimal untuk kejadian kelainan terendah terdapat pada salinitas 10 ppt dengan rata-rata kejadian kelainan sebesar 32,5%.