PENAMBAHAN Crude Fish Oil (CFO) PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata)

Kepiting Bakau merupakan salah satu jenis komoditas laut yang potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kepiting bakau mempunyai kandungan gizi protein 62,72%, lemak 0,83%, abu 7,5% dan kadar air 9,9%. Ikan rucah merupakan pakan segar yang umumnya digunakan sebagai pak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KEMALA HUDITA, 141211133068
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/57285/1/PK.BP%20106-16%20Hud%20p%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/57285/2/PK.BP%20106-16%20Hud%20p%20SKRIPSI.pdf
http://repository.unair.ac.id/57285/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kepiting Bakau merupakan salah satu jenis komoditas laut yang potensial untuk dibudidayakan karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kepiting bakau mempunyai kandungan gizi protein 62,72%, lemak 0,83%, abu 7,5% dan kadar air 9,9%. Ikan rucah merupakan pakan segar yang umumnya digunakan sebagai pakan utama dalam usaha budidaya kepiting bakau. Komposisi kebutuhan nutrien lemak untuk pertumbuhan juvenil kepiting bakau sebesar 5,3 sampai 13,8%, namun ikan kuniran memiliki lemak 2,59% sehingga membutuhkan tambahan lemak. Crude Fish Oil memiliki kandungan omega-3 eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan optimum kepiting bakau. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Pada penelitian ini jumlah Crude Fish Oil yang ditambahkan dalam pakan ikan rucah adalah: perlakuan A (0%), B (2%), C (4%), D (6%) dan E (8%). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan kepiting bakau dan nilai rasio konversi pakan.Analisis data menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Crude Fish Oil pada pakan ikan rucah selama 32 hari pemeliharaan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap panjang dan lebar karapas kepiting bakau, sedangkan terhadap niali rasio konversi pakan kepiting bakau tidak berbeda nyata (P>0,05). Pertumbuhan panjang dan lebar karapas yang tinggi didapat pada perlakuan D dan E. Kualitas air selama 32 hari pemeliharaan kepiting bakau adalah suhu kisaran 28-29°C, pH kisaran 7,5-9,0, salinitas kisaran 15-21 ppt, oksigen terlarut kisaran 4 mg/l dan amoniak kisaran 0,09-0,27 mg/l.