PEMBERIAN CRUDE FISH OIL (CFO) PADA PAKAN TERHADAP KANDUNGAN OMEGA-6 SERTA RASIO ASAM LEMAK OMEGA-3 DAN OMEGA-6 DAGING KEPITING BAKAU (Scylla serrata) Oleh:

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai ekspor penting bagi Indonesia. Kepiting bakau dinikmati karena dagingnya yang lezat serta mengandung nutrisi penting bagi kesehatan manusia. Salah satu nutrisi yang terkandung dalam kepiting bakau i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: CATHERINE SABILAH, 141211131024
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/57343/1/1.%20ABSTRAK%20PK%20BP%20130-16%20Sab%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/57343/2/2.%20FULLTEXT%20PK%20BP%20130-16%20Sab%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/57343/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas hasil perikanan yang memiliki nilai ekspor penting bagi Indonesia. Kepiting bakau dinikmati karena dagingnya yang lezat serta mengandung nutrisi penting bagi kesehatan manusia. Salah satu nutrisi yang terkandung dalam kepiting bakau ialah asam lemak Omega 3 dan Omega 6. Kepiting tidak dapat mensintesis asam lemak essensial pada tubuhnya, sehingga dibutuhkan suplai asam lemak Omega-3 dan Omega-6 dari pakan yang dikonsumsi. Asam lemak tersebut sangat penting dalam menunjang fungsi fisiologis invertebrata. Salah satu sumber asam lemak tak jenuh Omega 3 dan Omega 6 ialah Crude Fish Oil. Crude Fish Oil merupakan limbah pengolahan ikan lemuru yang berasal dari Muncar, Banyuwangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian CFO pada pakan ikan rucah terhadap kandungan Omega 6 serta rasio asam lemak Omega 3 dan Omega 6 kepiting bakau (Scylla serrata). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Pada penelitian ini jumlah dosis CFO yang ditambahkan dalam pakan ikan rucah adalah: perlakuan P0 (0%), P1 (2%), P2 (4%), P3 (6%) dan P4 (8%). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kandungan Omega 6 (asam linoleat dan asam arakhidonat), Omega 3 (asam eicosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat) serta Rasio asam lemak Omega 3 (DHA) dan Omega 6 (AA) daging kepiting bakau. Analisis data menggunakan Analisis Varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan CFO pada pakan ikan rucah selama 32 hari pemeliharaan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap kandungan Omega 6 (LA dan AA) kepiting bakau. Penambahan CFO memberikan pengaruh terhadap rasio Omega 3 (DHA) dan Omega 6 (AA) kepiting bakau. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada pakan, semakin tinggi Rasio Omega 3 (DHA) dan Omega 6 (AA) kepiting bakau (Scylla serrata). Rasio Omega 3 (DHA) dan Omega 6 (AA) tertinggi terdapat pada perlakuan P4 sebesar 1,8:1 dengan pemberian dosis Crude Fish Oil sebanyak 8%.