TEKNIK PEMBESARAN IKAN WADER PARI (Rasbora argyrotaenia) DENGAN APLIKASI PROBIOTIK DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR TAWAR (UPT PBAT) UMBULAN, PASURUAN, JAWA TIMUR

• Main Author: DINDAGITA PRATIWI, 141311133139
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2016
• Subjects: SH151-179 Fish culture
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/57579/1/RINGKASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/57579/2/PKL.%20PK.%20BP%20182-16%20Pra%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/57579/; http://lib.unair. ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Ikan wader pari mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga berpotensi untuk dibudidayakan secara luas. Pembudidayaan ikan ini sangatlah cocok untuk dikembangkan di wilayah Jawa Timur, terutama di daerah Umbulan, Pasuruan karena mempunyai sumber mata air yang melimpah. Praktek kerja lapang ini bertempat di Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya Air Tawar (UPT PBAT) Umbulan Pasuruan Jawa Timur mulai tanggal 18 Januari 2016 s/d 12 Pebruari 2016. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survey dan observasi secara langsung mengenai teknik pembesaran ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) dengan aplikasi probiotik di UPT PBAT Umbulan. Proses pengumpulan data dilaksanakan dengan partisipasi aktif, wawancara, diskusi dan studi pustaka. Selama menjalankan observasi dan pengamatan pembesaran ikan wader pari, dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu klasifikasi, morfologi, habitat dan penyebarannya, siklus hidup, makanan dan kebiasan makannya Teknik pembesaran ikan wader pari dengan aplikasi probiotik meliputi persiapan kolam, penebaran benih, kontrol kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, pemanenan dan perbanyakan probiotik. Berdasarkan analisis usaha pembesaran ikan wader pari di UPT PBAT Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur, keuntungan usaha Rp. 2.715.000,00 dalam waktu empat bulan dengan jangka pengembalian modal 1,16 bulan. Kendala yang ditemui di lokasi Praktek Kerja Lapang adalah minimnya jumlah kolam yang kurang mencukupi dibandingkan dengan permintaan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur terhadap ikan wader yang mencapai 2.000.000 ekor/tahun untuk kegiatan restocking pada perairan alami.