PENANGANAN JERAWAT (ACNE VULGARIS) MENGGUNAKAN AKUPUNKTUR PADA NEITING (ST44), ZUSANLI (ST36), QUCHI (LI11) DAN JULIAO (ST3) KOMBINASI HERBAL RIMPANG TEMU PUTIH SERTA DAUN MIMBA

Jerawat (acne vulgaris) adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan menahun pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Jerawat sering menyerang pada daerah predileksi yang memiliki kelenjar sebasea ukuran besar seperti muka, bahu, lengan bagian at...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SITI FATIMAH AZZAHROH TURMUDZY, NIM011310413014
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/57580/1/FV.TA.%20PT.%2005-16%20Tur%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/57580/2/FV.TA.%20PT.%2005-16%20Tur%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/57580/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Jerawat (acne vulgaris) adalah penyakit kulit kronis yang terjadi akibat peradangan menahun pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul dan kista. Jerawat sering menyerang pada daerah predileksi yang memiliki kelenjar sebasea ukuran besar seperti muka, bahu, lengan bagian atas, dada dan punggung. Jerawat dalam TCM dikenal sebagai Fei Feng Fen Ci (jerawat karena serangan angin pada paru), atau Fen Ci (jerawat). Penyakit ini dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak tepat, terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan pedas, yang mengakibatkan akumulasi panas pada lambung dan paru dan disebarkan menuju wajah melalui jalur meridian, selain itu juga dapat disebakan karena patogen angin. Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan, pasien mengalami jerawat dengan sindroma akumulasi panas pada lambung. Penanganan jerawat tersebut menggunakan terapi akupunktur dan herbal. Titik akupunktur yang digunakan yaitu Neiting (ST44) untuk membersihkan panas dari lambung dan melncarkan pencernaan, Zusanli (ST36) untuk mendinginkan dan meregulasi lambung dan usus besar, Quchi (LI11) untuk membersihkan panas dari paru dan usus besar, dan Juliao (ST3) untuk titik lokal jerawat. Terapi herbal yang diberikan yaitu rebusan simplisia rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) 7 gram dengan air 200 ml diminum 2 kali sehari tiap minum 100 ml pada pagi dan malam hari yang bermanfaat sebagai antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi dari dalam tubuh; dan pemberian masker wajah serbuk daun mimba (Azadirachta indica A. H. L. Juss.) 3 gram dicampur dengan air 10 ml yang digunakan 1 kali sehari sebelum tidur sebagai antiinflamasi, antibakteri serta antioksidan dari luar tubuh. Hasil perawatan tersebut menunjukkan jumlah papul dan pustul yang meradang berkurang dan tidak terdapat jerawat baru yang muncul. Kesimpulan dari studi kasus ini yaitu penanganan jerawat sindroma akumulasi panas pada lambung dengan terapi akupunktur sebanyak 12 kali terapi dengan jeda satu dari pada titik Neiting (ST44), Zusanli (ST36), Quchi (LI11) dan Juliao (ST3) serta pemberian herbal rimpang temu putih dan masker wajah daun mimba selama 24 hari dapat mengurangi jumlah jerawat papul dan pustul. Kata kunci: jerawat, akupunktur, temu putih, daun mimba