TEKNIK PEMBUATAN MASKER WAJAH DENGAN PENAMBAHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI BALAI BESAR PENGUJIAN PENERAPAN HASIL PERIKANAN (BBP2HP), JAKARTA

• Main Author: NUR RINDANG PRIMA, 141311133246
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2016
• Subjects: K3625-3649 Food. Drugs. Cosmetics
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/57599/1/RINGKASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/57599/2/PKL.%20PK.%20BP.%20186-16%20Pri%20t.pdf; http://repository.unair.ac.id/57599/; http://lib.unair. ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Kebutuhan berbagai macam produk kosmetik seperti masker yang memerlukan bahan aktif alami, memberikan peluang bagi potensi penggunaan rumput laut sebagai bahan dasar kosmetik. Rumput laut merah Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu carragaenophtytes yang mampu membentuk gel pada rumput laut untuk menghasilkan pasta yang baik. Radiasi ultraviolet merupakan salah satu penyebab kerusakan kulit yang sangat diperhatikan dalam industri kosmetik. Kerusakan kulit meliputi penuaan kulit, sejumlah perubahan kulit, dan kanker kulit. Beberapa studi menemukan bahwa beberapa jenis rumput laut yang memiliki potensi antioksidan yang dapat diaplikasikan pada bidang kosmetik. Aplikasi senyawa-senyawa antioksidan dalam kosmetik berfungsi sebagai anti penuaan, perlindungan sel tubuh, pemutih, dan UV protektif. Teknik pengolahan produk masker wajah dengan penambahan rumput laut di BBP2HP melalui dua tahap yaitu, proses penepungan bahan baku rumput laut Kappaphycus alvarezii dan proses pembuatan produk masker wajah rumput laut Kappaphycus alvarezii. Teknik pembuatan masker wajah dengan penambahan rumput laut diawali dengan pemanasan dan mencampurkan fase minyak, fase air dan bahan pengisi (filler). Penambahan rumput laut kedalam masker wajah memiliki kemampuan membentuk gel secara thermo-reversible yang dapat menstabilkan sediaan masker. Masker yang dihasilkan merupakan masker berbentuk pasta. Usaha pengolahan masker rumput laut skala UKM dikatakan impas apabila jumlah produksi minimal 533 kg/bulan pada harga jual Rp. 15.000/100 gram.