TEKNIK BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN KOMBINASI ORGANISME AUTOTROF DAN HETEROTROF PADA TAMBAK UDANG INTENSIF DI CV. CITRA BIRAWA WIRA SAKTI, BANYUWANGI, JAWA TIMUR
Udang vannamei merupakan salah satu produk unggulan komoditas perikanan yang banyak dikembangkan saat ini. Berkembangnya spesies ini disebabkan oleh keunggulan yang dimiliki udang vannamei yaitu mempunyai kemampuan adaptasi yang relatif tinggi terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan suhu dan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
2015
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/57682/1/RINGKASAN.pdf http://repository.unair.ac.id/57682/2/PKL.%20PK.%20BP.%20199-16%20Kur%20t.pdf http://repository.unair.ac.id/57682/ http://lib.unair. ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Udang vannamei merupakan salah satu produk unggulan komoditas perikanan yang banyak dikembangkan saat ini. Berkembangnya spesies ini disebabkan oleh keunggulan yang dimiliki udang vannamei yaitu mempunyai kemampuan adaptasi yang relatif tinggi terhadap perubahan lingkungan seperti perubahan suhu dan salinitas, memiliki tingkat responsif yang tinggi terhadapan pakan yang diberikan dan memiliki pemasaran yang baik di tingkat internasional.
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui secara langsung teknik budidaya udang vannamei secara intensif dengan kombinasi autotrof dan heterotrof serta permasalahan atau kendala yang timbul selama proses budidaya udang vannamei secara intensif dengan kombinasi autotrof dan heterotrof berlangsung. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di CV. Citra Birawa Wira Sakti, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur pada tanggal 11 Januari hingga 12 Pebruari 2015. Metode kerja yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder.
Kegiatan dimulai dari persiapan tambak, persiapan air budidaya, penebaran benur dengan padat tebar 130-160 ekor/m2, pemberian pakan dengan empat jenis pakan yaitu PL feed, starter, grower dan finisher, manajemen kualitas air dengan suhu 25-28oC pada pagi hari dan 22-26oC pada sore hari, salinitas sebesar 38,5-41 ppt, pH sebesar 7,2-7,8 dan kecerahan tambak 30-45 cm, aplikasi probiotik, pengendalian hama dan penyakit, panen, pasca panen.
Kendala yang dihadapi adalah penyediaan pakan buatan yang terbatas dan tidak dapat dipastikan stoknya. Untuk mengatasi hai ini, maka perlu meningkatkan kapasitas gudang pakan untuk menjaga stok pakan tetap tersedia hingga distribusi pakan kembali normal. |
---|