KAIDAH ESTETIKA WABI-SABI DALAM KUMPULAN PUISI YORIKAKARAZU KARYA IBARAGI NORIKO
Wabi-sabi merupakan salah satu kaidah estetika tradisional Jepang yang masih hidup di dalam karya sastra modern, khususnya puisi. Estetika wabi-sabi yang berarti keindahan dalam ketidaksempurnaan, mendapatkan apresiasi positif dari sebagian besar penyair, namun terdapat satu penyair puisi modern...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/57830/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/57830/2/FS.%20J.%2029-16%20Chr%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/57830/ http://lib.unair. ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Wabi-sabi merupakan salah satu kaidah estetika tradisional Jepang yang masih hidup di dalam
karya sastra modern, khususnya puisi. Estetika wabi-sabi yang berarti keindahan dalam
ketidaksempurnaan, mendapatkan apresiasi positif dari sebagian besar penyair, namun terdapat
satu penyair puisi modern Jepang, yaitu Ibaragi Noriko yang merasa bahwa terdapat suatu
kekurangan dalam estetika tersebut yang ingin ditutupi dalam sajak-sajak yang akan ditulisnya.
Objek penelitian ini adalah kumpulan puisi Yorikakarazu yang diterbitkan pada tahun 1999.
Banyak yang mengkaitkan kumpulan puisi ini dengan hidup penyair yang tidak bersandar pada
apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kaidah estetika wabi-sabi dalam kumpulan
puisi tersebut dan mengidentifikasi sikap penyair terhadap kaidah estetika wabi-sabi yang tersirat
dalam Yorikakarazu.
Untuk mendeskripsikan kaidah wabi-sabi dalam Yorikakarazu dan mengidentifikasi sikap
penyair terhadap estetika tersebut dalam kumpulan puisi ini, peneliti menggunakan teori struktural
puisi secara umum dan struktural puisi modern Jepang secara khusus. Setelah itu, dianalisis
menggunakan teori wabi-sabi menurut Hisamatsu Shin‟ichi.
Dengan menggunakan teori-teori tersebut, peneliti menemukan bahwa kaidah estetika wabi-sabi
yang paling dominan adalah asimetris dan kedalaman esensi. Sedangkan sikap Ibaragi Noriko
terhadap estetika wabi-sabi yang tersirat dalam Yorikakarazu, yaitu: 1) kritik terhadap konsep
sastra dalam kaidah estetika wabi-sabi, 2) kritik terhadap ambiguitas dalam wabi-sabi, 3) kritik
terhadap sikap pasrah dalam wabi-sabi. Sikap ini ditunjukkan Ibaragi Noriko melalui tema-tema
dalam sajak-sajaknya yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat seperti kritik sosial,
refleksi diri dan kemanusiaan. Selain itu, juga ditunjukkan dari kebebasan dan penegasan yang
diungkapkan penyair dalam unsur-unsur yang menyusun struktur puisi, seperti pemilihan kata atau
diksi dan tipografi. |
---|