TEKNIK PENGALENGAN BEKICOT (Achatina fulica) DI CV.KEONG MAS PERMAI, KAPAS, KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI JAWA TIMUR

Bekicot merupakan salah satu komoditas hasil perikanana Indonesia yang berpotensi menjadi produk ekspor, di dalam negeri bekicot dianggap hama akan tetapi di luar negeri harga bekicot sangat mahal hal itu dikarenakan bekicot memiliki nilai protein dan asam amino yang tinggi, salah satu cara untuk m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANGGI SETIYA AJI, 141211132022
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/57948/1/PKL%20PK%20BP%20215-16%20Aji%20t-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/57948/2/PKL%20PK%20BP%20215-16%20Aji%20t.pdf
http://repository.unair.ac.id/57948/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Bekicot merupakan salah satu komoditas hasil perikanana Indonesia yang berpotensi menjadi produk ekspor, di dalam negeri bekicot dianggap hama akan tetapi di luar negeri harga bekicot sangat mahal hal itu dikarenakan bekicot memiliki nilai protein dan asam amino yang tinggi, salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomisnya adalah dengan mengolah bekicot, seperti menjadikannya produk bekicot kaleng. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk mengetahui teknik pengalengan bekicot dan mengetahui masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pengelangan bekicot. Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di CV. Keong Mas Permai, Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 12 Januari hingga 20 Februari 2015. Metode kerja yang digunakan adalah melakukan pengamatan langsung dan mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan di CV. keong Mas Permai dengan pengambilan data melalui observasi, wawancara, partisipasi aktif, buku laporan, jurnal dan buku teks. Pengalengan bekicot di CV. Keong Mas Permai melalui beberapa alur proses dan penanganan yang intensif guna untuk menghindari mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan pengonsumsi produk kaleng tersebut. Proses pengalengan meliputi : Penerimaan bahan baku, sortasi I, pencucuian I, perendaman air garam, perebusan, pendinginan, pencongkelan, pencucian II, Pengecekan I, penimbangan I, pencucian III, sortasi II, penghitungan dan pengisian daging, pengecekan II, penimbangan II, pembuataan media, pengisian larutan media, penghampaan(exhausting), penutupan kaleng(seaming), Sterilisasi, inkubasi, pengkodean, pelabelan dan pengepakan, serta stuffing. Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adaah ketersedian bahan baku yang hanya mengandalkan produksi alami.