Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal

kombinasi keduanya terhadap infeksi cacing gastrointestinal pada sapi perah. Hewan co ba yang digunakan adalah sa pi perah yang sedang laktasi, berumur antara tiga sampai lima tahun sebanyak 25 ekor. Dua puluh ekor positif terinfeksi cacing dan 5 ekor tidak terinfeksi cacing. Hewan coba dibagi dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sri Utami, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 1999
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/58001/1/KK%20KH%2012.00%20UTA%20P.pdf
https://repository.unair.ac.id/58001/7/FULLTEXT%20-%20SRI%20UTAMI.pdf
https://repository.unair.ac.id/58001/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.58001
record_format dspace
spelling id-langga.580012023-04-04T07:30:40Z https://repository.unair.ac.id/58001/ Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal Sri Utami, - SF915-919.5 Veterinary pharmacology kombinasi keduanya terhadap infeksi cacing gastrointestinal pada sapi perah. Hewan co ba yang digunakan adalah sa pi perah yang sedang laktasi, berumur antara tiga sampai lima tahun sebanyak 25 ekor. Dua puluh ekor positif terinfeksi cacing dan 5 ekor tidak terinfeksi cacing. Hewan coba dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu KO (Kontrol negatif), KI (Kontrol positif) , PI (Pengobatan dengan temulawak), PII (Pengobatan dengan kombinasi temulawak-temu hitam), PHI (Pengobatan dengan temu hitam). Dosis pengobatan 50 gram setiap kali pemberian. Pengobatan dilakukan sehari dua kali selama tujuh hari. Pola percobaan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 ulangan. Data hasil penelitian diuji dengan analisis varian, kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Berdasarkan penghitungan TCPGT didapatkan efektifitas pemberian rimpang temulawak, temu hitam dan kombinasi temulawak-temu hitam berturut-turut sebesar 93,75%, 96,30%, dan 92,31%. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) diantara berbagai perlakuan terhadap penurunan jumlah Telur Cacing Pvr Gram Tinja (TCPGT). Dari hasil analisis statistik juga didapatkan adanya perbedaan pengaruh yang sangat nyata · (p<0,01) pada berbagai perlakuan terhadap penurunan jumlah eosinofll. Sehingga dapat disimpulkan pemberian bolus rimpang temulawak, temu hitam dan kombinasi temulawak-temu hitam dosis 100 gram per hari selama tujuh hari dapat mengatasi infeksi cacing gastrointestinal 1999 Thesis NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/58001/1/KK%20KH%2012.00%20UTA%20P.pdf text id https://repository.unair.ac.id/58001/7/FULLTEXT%20-%20SRI%20UTAMI.pdf Sri Utami, - (1999) Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://www.lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic SF915-919.5 Veterinary pharmacology
spellingShingle SF915-919.5 Veterinary pharmacology
Sri Utami, -
Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
description kombinasi keduanya terhadap infeksi cacing gastrointestinal pada sapi perah. Hewan co ba yang digunakan adalah sa pi perah yang sedang laktasi, berumur antara tiga sampai lima tahun sebanyak 25 ekor. Dua puluh ekor positif terinfeksi cacing dan 5 ekor tidak terinfeksi cacing. Hewan coba dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu KO (Kontrol negatif), KI (Kontrol positif) , PI (Pengobatan dengan temulawak), PII (Pengobatan dengan kombinasi temulawak-temu hitam), PHI (Pengobatan dengan temu hitam). Dosis pengobatan 50 gram setiap kali pemberian. Pengobatan dilakukan sehari dua kali selama tujuh hari. Pola percobaan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 ulangan. Data hasil penelitian diuji dengan analisis varian, kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Berdasarkan penghitungan TCPGT didapatkan efektifitas pemberian rimpang temulawak, temu hitam dan kombinasi temulawak-temu hitam berturut-turut sebesar 93,75%, 96,30%, dan 92,31%. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) diantara berbagai perlakuan terhadap penurunan jumlah Telur Cacing Pvr Gram Tinja (TCPGT). Dari hasil analisis statistik juga didapatkan adanya perbedaan pengaruh yang sangat nyata · (p<0,01) pada berbagai perlakuan terhadap penurunan jumlah eosinofll. Sehingga dapat disimpulkan pemberian bolus rimpang temulawak, temu hitam dan kombinasi temulawak-temu hitam dosis 100 gram per hari selama tujuh hari dapat mengatasi infeksi cacing gastrointestinal
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Sri Utami, -
author_facet Sri Utami, -
author_sort Sri Utami, -
title Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
title_short Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
title_full Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
title_fullStr Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
title_full_unstemmed Pengaruh Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), Temu Hitam (Curcuma Aeruglnosa) dan Kombinasinya terhadap Jumlah Telur Cacing Dan Eosinofil pada Sapi Perah Yang Terinfeksi Cacing Gastrointestinal
title_sort pengaruh rimpang temulawak (curcuma xanthorrhiza), temu hitam (curcuma aeruglnosa) dan kombinasinya terhadap jumlah telur cacing dan eosinofil pada sapi perah yang terinfeksi cacing gastrointestinal
publishDate 1999
url https://repository.unair.ac.id/58001/1/KK%20KH%2012.00%20UTA%20P.pdf
https://repository.unair.ac.id/58001/7/FULLTEXT%20-%20SRI%20UTAMI.pdf
https://repository.unair.ac.id/58001/
http://www.lib.unair.ac.id
_version_ 1762764022795468800