PEMELIHARAAN BIBIT RUMPUT LAUT (Caulerpa racemosa) DENGAN METODE TEBAR DAN LONGLINE DALAM BAK BETON DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU, JEPARA, PROVINSI JAWA TENGAH

Caulerpa racemosa termasuk dalam salah satu genus alga laut dari famili Caulerpaceae dan termasuk spesies dari kelas Chlorophyceae. rumput laut jenis Caulerpa racemosa ini pertama kali ditemukan di daerah sepanjang pantai Tunisia perairan mediterania. Secara umum ciri dari Caulerpa racemosa adalah k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PANJI WALUYO JATI, 141211133010
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/58022/1/PKL%20PK%20BP%20219-16%20Jat%20p-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/58022/2/PKL%20PK%20BP%20219-16%20Jat%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/58022/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Caulerpa racemosa termasuk dalam salah satu genus alga laut dari famili Caulerpaceae dan termasuk spesies dari kelas Chlorophyceae. rumput laut jenis Caulerpa racemosa ini pertama kali ditemukan di daerah sepanjang pantai Tunisia perairan mediterania. Secara umum ciri dari Caulerpa racemosa adalah keseluruhan tubuhnya terdiri dari satu sel dengan bagian bawah yang menjalar menyerupai stolon dan mempunyai rhizoid sebagai alat pelekat pada substrat serta bagian yang tegak yang menyerupai anggur yang disebut ramuli. Tujuan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui proses pemeliharaan bibit rumput laut jenis Caulerpa racemosa dalam bak beton dengan metode longline dan tebar di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau, Jepara, Jawa Tengah. Mengetahui berbagai hambatan yang mungkin terjadi selama proses pemeliharaan, dan dapat mengetahui penyelesaian dari masalah tersebut. Proses pemeliharaan bibit Caulerpa racemosa meliputi persiapan bak beton, pembersihan media, pemilihan bibit, penanaman bibit, dan pengamatan kualitas air selama proses pemeliharaan. Proses pemilihan bibit ditentukan berdasar keadaan bibit. Kondisi bibit dibedakan menjadi tiga kelas, yakni baik sedang, buruk. Keadaan bibit menetukan selama proses pemeiharaan