PENGARUH VARIASI KOMBINASI KONSENTRASI SUKROSA, ERITROSA-4-FOSFAT DAN FENILALANIN TERHADAP BIOMASSA DAN KADAR FLAVONOID KULTUR KALUS DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Merr.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sukrosa, eritrosa-4-fosfat dan fenilalanin terhadap biomassa dan kadar flavonoid kalus daun sambung nyawa (Gynura procumbens Merr.) secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain rancangan acak lengkap. Kons...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58089/1/TB.%2026-16%20Nur%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/58089/2/TB.%2026-16%20Nur%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/58089/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi sukrosa, eritrosa-4-fosfat dan fenilalanin terhadap biomassa dan kadar flavonoid kalus daun sambung nyawa (Gynura procumbens Merr.) secara in vitro. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan desain rancangan acak lengkap. Konsentrasi sukrosa sebesar 10 g/L, 30 g/L dan 50 g/L masing-masing dikombinasikan dengan eritrosa-4-fosfat (0 μM, 2,5 μM dan 5 μM) dan fenilalanin (0 mg/L, 2 mg/L dan 3 mg/L). Tiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Setelah dilakukan masa kultur selama enam minggu kalus ditimbang berat segar dan berat kering kemudian sampel kering diekstrak dengan metode maserasi menggunakan etanol absolut. Ekstrak sampel dianalisis kadar flavonoid melalui metode kolorimetrik termodifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan metode kromatografi lapis tipis. Konsentrasi sukrosa 30 g/L dan eritrosa-4-fosfat 5 μM menghasilkan biomassa tertinggi dibandingkan perlakuan lain yaitu sebesar 0,672 ± 0,112 gram berat segar dan 0,033 ± 0,009 gram berat kering. Kadar flavonoid total tertinggi dihasilkan dari perlakuan sukrosa 30 g/L dan fenilalanin 3 mg/L yaitu sebesar 3633,4 ppm quercetin/gram berat kering dan 15777,8 ppm kaempferol/gram berat kering. Hasil analisis menggunakan metode kromatografi lapis tipis menampakkan warna noda sangat tipis yang mengindikasikan rendahnya senyawa flavonoid yang dihasilkan oleh kalus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variasi konsentrasi sukrosa, eritrosa-4-fosfat dan fenilalanin berpengaruh terhadap biomassa dan kadar flavonoid kalus daun sambung nyawa.
Kata kunci: biomassa kalus, eritrosa-4-fosfat, fenilalanin, kadar flavonoid, sukrosa |
---|