PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KADAR HORMON OKSITOSIN PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF

Rasa nyeri dapat berpotensi mengaktifkan sistem saraf simpatis yang akan menghambat sekresi oksitosin endogen ibu bersalin. Nyeri persalinan dapat diatasi dengan metode non farmakologis, yaitu menggunakan terapi musik Mozart. Musik Mozart dapat mengaktifkan gelombang alfa otak sehingga memicu sek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SRY M.C. WILA, NIM011314653015
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/58092/1/TKR.%2010-16%20Wil%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/58092/2/TKR.%2010-16%20Wil%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/58092/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Rasa nyeri dapat berpotensi mengaktifkan sistem saraf simpatis yang akan menghambat sekresi oksitosin endogen ibu bersalin. Nyeri persalinan dapat diatasi dengan metode non farmakologis, yaitu menggunakan terapi musik Mozart. Musik Mozart dapat mengaktifkan gelombang alfa otak sehingga memicu sekresi hormon endorfin yang memiliki efek anti nyeri serta mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang akan memblok pembukaan gerbang pertahanan nyeri. Selain itu aktifnya sistem saraf parasimpatis akan memudahkansekresi hormon oksitosinibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian musik Mozart terhadap nyeri dan kadar oksitosin primigravida kala 1 fase aktif. Desain penelitian adalahanalytic experimental dengan pendekatan Randomized Pretest- Posttest Control Group design. Responden merupakan ibu bersalin kala 1 fase aktif sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Tingkat nyeri diukur menggunakan skala VAS (Visual Analogue Scale) dan kadar oksitosin diukur menggunakan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan terdapat penurunan skala VAS sebesar -0,93±0,829 (p = 0,013) dan peningkatan kadar oksitosin serum sebesar 5,507±2,6563 (p = 0,000), sedangkan pada kelompok kontrol terdapat peningkatan skala VAS sebesar 0,29±1,069 (p = 0,512) dan peningkatan kadar oksitosin serum sebesar 2,279±3,0979 (p = 0,002). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian perlakuan musik Mozart terhadap tingkat nyeri dan kadar oksitosin ibu bersalin primigravida kala I fase aktif. Dengan demikian disarankan untuk menginformasikan terapi musik Mozart sebagai salah satu intervensi dalam menurunkan intensitas nyeri dan meningkatkan kadar oksitosin serum pada ibu bersalin, dan diterapkan pada berbagai pelayanan kesehatan baik di Klinik Bersalin, Rumah Sakit, Puskesmas maupun di Masyarakat. Kata Kunci : Nyeri, Kala 1 Persalinan, VAS (Visual Analogue Scale), Oksitosin Serum