PENGARUH PEMBERIAN PERASAN UMBI GADUNG (Dioscorea hispida Denst) TERHADAP PERUBAHAN HISPATOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan umbi gadung terhadap perubahan hispatologi hati mencit. Dua puluh lima tlkor mencit jantan jenis BALB-C dari PUSVETMA Surabaya, wnur 8 minggu dan bera! badan rata-rata 28,4 gram dibagi secara scak menjadi lima kelompok masing-masi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BASUGI, 069211921
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1998
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/58176/1/kk%20kh%204.99%20bes%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/58176/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan umbi gadung terhadap perubahan hispatologi hati mencit. Dua puluh lima tlkor mencit jantan jenis BALB-C dari PUSVETMA Surabaya, wnur 8 minggu dan bera! badan rata-rata 28,4 gram dibagi secara scak menjadi lima kelompok masing-masing kelompok terdiri aias lima ekor. Masing-masing keJompok diberi perasan wnbi gadung yaitu 0 ml ( Po); 0,05 m1 ( PI ); 0,10 ml ( P2). 0,15 ml ( P3 ); 0,20 ml ( P4 ) dalam akuades sampai 0,20 ml untuk tiap ~kor meneit secara oral. Perasan wnbi gadung ini diberikan setiap han selama 14 hari. Rancangan peneiitian yang dipakai adaJah Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. hasilnya dianalisa dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Uji Pasang Berganda Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perasan wnbi gadung menyebabkan kerusakan pada hali mencit. Pemberian perasan umbi gadung secara oral pada mencit jantan salama 14 hari berturut-turut dengan dosis 0,05 ml ( PI ) dan 0,10 ml ( P2 ) perekor meneit belwn menunjukkan perubahan yang berarti, tetapi pemberian perasan wnbi gadung dengan dosis 0,15 ml ( P3 ) dan 0,20 ml ( P4 ) memperlihatkan kerusakan yang lebih berat ditandai dengan adanya kongesti venasentraJis, perdarahan sinusoid, degenerasi melemak dan nekrosis sel-sel hali.