PENGARUH VARIABEL-VARIABEL M1, M2, SERTA KREDIT TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PERIODE 1986/1-2000/IV
Dalam teori kuantitas telah dijelaskan bahwa perubahan jumlah uang beredar akan menyebabkan terjadinya perubahan tingkat harga. Bila otoritas moneter menambah jumlah uang beredar secara terus menerus, maka tingkat harga pun akan naik terus, yang berarti timbul inflasi. Jumlah uang beredar dan kredit...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2002
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58475/1/KK%20C%2056.02%20San%20P%282002%29.pdf http://repository.unair.ac.id/58475/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Dalam teori kuantitas telah dijelaskan bahwa perubahan jumlah uang beredar akan menyebabkan terjadinya perubahan tingkat harga. Bila otoritas moneter menambah jumlah uang beredar secara terus menerus, maka tingkat harga pun akan naik terus, yang berarti timbul inflasi. Jumlah uang beredar dan kredit akan menyebabkan inflasi dari sisi permintaan (demand pull inflation). Konsep inilah yang menjadi dasar penggunaan agregat moneter menjadi sebuah variabel target antara dalam sebuah mekanisme transmisi kebijakan moneter. Penggunaan agregat moneter (M1 M2, serta kredit) sebagai target antara dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia sebelum tahun 1990-an menjadi efektif terutama lebih disebabkan jumlah uang beredar dan kredit mempunyai hubungan yang stabil terhadap inflasi, dimana pada periode tersebut inflasi lebih disebabkan darisisi permintaan. |
---|