DAYA HAMBAT DAN DAYA BUNUH EKSTRAK BATANG PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) TERHADAP PERTUMBUHAN Enterococcus faecalis (Penelitian Eksperimental Laboratoris)
Latar Belakang: Enterococcus faecalis merupakan salah satu bakteri yang paling sering terdapat pada saluran akar setelah perawatan saluran akar. Spesies ini ditemukan sekitar 77% pada kasus yang resisten terhadap perawatan. Perlu dikembangkan alternatif bahan medikamen saluran akar, salah satu ya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58633/1/KG.%2022-17%20Haf%20d%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/58633/2/KG.%2022-17%20Haf%20d.pdf http://repository.unair.ac.id/58633/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Latar Belakang: Enterococcus faecalis merupakan salah satu bakteri yang paling
sering terdapat pada saluran akar setelah perawatan saluran akar. Spesies ini
ditemukan sekitar 77% pada kasus yang resisten terhadap perawatan. Perlu
dikembangkan alternatif bahan medikamen saluran akar, salah satu yang
berpotensi adalah dari bahan herbal. Ekstrak batang pisang ambon mengandung
senyawa aktif seperti tanin, flavonoid, alkaloid, saponin, dan antrakuinon yang
telah diketahui memiliki kemampuan antibakteri. Tujuan: Tujuan dari penelitian
ini yaitu menentukan konsentrasi hambat minimal (KHM) dan konsentrasi bunuh
minimal (KBM) ekstrak batang pisang ambon terhadap Enterococcus faecalis.
Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratoris. Pembuatan
ekstrak batang pisang ambon dilakukan dengan metode maserasi menggunakan
etanol 96% dan dilakukan pengenceran untuk memperoleh ekstrak dengan
berbagai konsentrasi. Nilai KHM dan KBM ekstrak batang pisang ambon
terhadap Enterococcus faecalis diketahui dengan menghitung pertumbuhan koloni
bakteri pada media blood agar dalam satuan CFU/ml. Hasil: Persentase koloni
bakteri pada ekstrak batang pisang ambon dengan konsentrasi 85%; 82,5%; 80%;
77,5%; 75%; 72,5%; 70%; dan 67,5% secara berurutan adalah 0%; 0%; 0%; 0%;
0%; 0%; 7,44%; dan 14,53% terhadap kontrol positif. Simpulan: Ekstrak batang
pisang ambon memiliki konsentrasi hambat minimal (KHM) pada konsentrasi
70% dan konsentrasi bunuh minimal (KBM) pada konsentrasi 72,5% terhadap
Enterococcus faecalis.
Kata kunci: Ekstrak batang pisang ambon, KHM, KBM, Enterococcus faecalis |
---|