HUBUNGAN SARAPAN DAN STATUS GIZI DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH
Pada era ini, banyak anak terutama anak usia sekolah mengalami kekurangan gizi sarapan. Padahal manfaat sarapan dapat menunjang konsentrasi belajar anak untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sarapan dengan konsentrasi belajar pada siswa di SDN...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58873/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/58873/2/FKM.%2004-17%20Ver%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/58873/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pada era ini, banyak anak terutama anak usia sekolah mengalami
kekurangan gizi sarapan. Padahal manfaat sarapan dapat menunjang konsentrasi
belajar anak untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan sarapan dengan konsentrasi belajar pada siswa di SDN
Sukoharjo I Kota Malang.
Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan
cross sectional yang dilakukan pada 43 siswa kelas V. Subjek diambil dari
populasi dengan cara simple random sampling. Alat bantu kuesioner recall 2x24
jam digunakan untuk memperoleh kebiasaan sarapan. Tingkat konsentrasi
didapatkan dengan menggunakan alat ukur Clerical Speed And Accuracy Test.
Analisis hubungan antar variabel menggunakan uji Korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa responden (10,3%)
memiliki status gizi normal dengan tingkat konsentrasi kurang. Status gizi dengan
konsentrasi belajar menunjukkan p>0,05 (p=0,174), dengan demikian tidak
terdapat hubungan meski beberapa siswa ada yang berstatus gizi kurus dan sangat
kurus. Sebagian besar responden terbiasa melakukan sekedar sarapan (37,2%).
Tingkat kecukupan energi, karbohidrat, protein dan lemak yang terkategori
inadekuat. Sebagian besar siswa mempunyai tingkat konsentrasi belajar baik
(23,3%) dan baik sekali (46,5%), meskipun demikian terdapat beberapa siswa
yang memiliki tingkat konsentrasi belajar masih kurang sekali. Penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan dengan
tingkat konsentrasi belajar (p value=0,001).
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kebiasaan sarapan yang sehat
menyumbang tingkat konsentrasi belajar yang baik sekali dibandingkan dengan
yang sekedar sarapan dan tidak sarapan. Kesadaran siswa terhadap pentingnya
sarapan perlu digalakkan melalui mata pelajaran pendidikan jasmani oleh guru. |
---|