Menulis itu Perang
Artikel ini mengkaji tentang "Menulis itu ibarat perang", untuk memulainya orang cenderung takut, maka tidak bisa dielakkan lagi bahwa menulis membutuhkan motivasi yang tinggi dan pemahaman terhadap manfaatnya. Karena ide dan pemikiran yang dilontarkan dalam bentuk tulisan akan mengundan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Perpustakaan Universitas Airlangga
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58887/1/COVER.pdf http://repository.unair.ac.id/58887/2/MENULIS%20ITU%20PERANG.pdf http://repository.unair.ac.id/58887/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Artikel ini mengkaji tentang "Menulis itu ibarat perang", untuk memulainya orang cenderung takut, maka
tidak bisa dielakkan lagi bahwa menulis membutuhkan motivasi yang tinggi dan pemahaman terhadap manfaatnya.
Karena ide dan pemikiran yang dilontarkan dalam bentuk tulisan akan mengundang pro dan kontra bahkan protes.
Namun dalam hal ini penulis menyampaikan bahwa menulis itu penting bagi seorang ilmuwan, agamawan dan
budayawan, kalau tidak ingin "terpinggirkan" keberadaannya.
Dalam tulisan ini penulis juga mengacu kepada perintah membaca/Iqra', karena perintah membaca lebih
dulu turun dari pada menulis. Dan secara logika penulis menyampaikan bahwa orang bisa menulis dengan baik
dan berkualitas setelah dilakukan proses baca (dalam arti luas). Seperti halnya perang, menulis memerlukan
keberanian, strategi, kemampuan, senjata, kepahaman medan perang dan logistik. |
---|