Save our Books
Masalah kerusakan pada buku adalah bukan hal baru lagi. Pada awal abad 20 M, para ilmuwan berhasil menemukan suatu cara baru pembuatan kertas yang tidak mahal, yaitu dengan menggunakan bubur kayu (wood pulp). Sehingga untuk pertama kalinya buku dapat terbeli. Namun karena kertas dari kayu (pulp pa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
Perpustakaan Universitas Airlangga
2007
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/58959/1/SAVE%20OUR%20BOOKS.pdf http://repository.unair.ac.id/58959/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Masalah kerusakan pada buku adalah bukan hal baru lagi. Pada awal abad 20 M, para ilmuwan berhasil menemukan
suatu cara baru pembuatan kertas yang tidak mahal, yaitu dengan menggunakan bubur kayu (wood pulp). Sehingga
untuk pertama kalinya buku dapat terbeli. Namun karena kertas dari kayu (pulp paper) tersebut tidak dapat ditulisi
(karena tidak bisa meresap tinta dengan baik) maka para ilmuwan menambahkan alum dan resin untuk mendapatkan
permukaan kertas yang baik. Apa yang mereka tidak prediksikan yaitu setelah beberapa tahun alum dan resin akan
bereaksi dengan oksigen (oxygen) membentuk zat asam yang mengakibatkan kerusakan pada kertas. Sementara
kertas pada mulanya bisa utuh selama berabad-abad, kertas dari bahan kayu sekarang ini hanya bertahan untuk
waktu yang tidak terlalu lama tergantung pada cara pembuatannya (campuran bahan kimianya), pencegahan
kerusakan dan perbaikan bahan pustaka. |
---|