ANALISIS SISTEM SURVEILANS PNEUMONIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014

• Main Author: HABIBATIN NURUL FAJRIYAH, NIM. 101311123067
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2016
• Subjects: RC705-779 Diseases of the respiratory system
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/59068/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/59068/2/FKM.%2057-17%20Faj%20a.pdf; http://repository.unair.ac.id/59068/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan yang sudah sampai pada jaringan paru-paru. Surveilans pneumonia adalah proses pemantauan secara berkala terhadap penyakit pneumonia. Kasus pneumonia masih dianggap tidak utama sehingga tidak begitu dihiraukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem surveilans pneumonia di Dinas kesehatan Kabupaten Lamongan. Data diperoleh dari indept interview terhadap petugas pemegang program pneumonia di Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dan diperkuat dengan indept interview terhadap pihak Puskesmas. Analisis sistem pneumonia dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan sistem yaitu input yang meliputi sumber data dan jenis data, sarana prasarana, sumber daya dan sumber dana kemudian process yang meliputi pengumpulan data,pengolahan data,analisis data,penyebaran informasi dan output. Pada pengumpulan data didapatkan pelaporan kasus pneumonia dari 33 puskesmas pada tahun 2014 terdapat 396 form pneumonia. Pelaksanaan sistem surveilans di Dinas Kesehatan kabupaten Lamongan masih belum baik dilihat dari input yaitu sumber data yang hanya dari puskesmas, sarana prasarana yang kurang memadai,sumber daya yang belum memenuhi kebutuhan,tak adanya sumber dana, process yaitu pengumpulan data yang melebihi waktu yang ditentukan, analisis yang hanya berupa narasi dan prosentase dan output yaitu jumlah kasus pneumoniayang ditemukan pada tahun 2014 sekitar 50 % dari target yaitu 4.436 kasus dari target 8.818 kasus. Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan adalah peningkatan koordinasi dengnan puskesmas, penggunaan system online dalam pelaporan ke Dinkes, pengajuan anggaran dana, peningkatan kualitas petugas dengan diadakannya pelatihan, dan pemberian umpan balik kepada sumber data.