ANALISIS FAKTOR DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI WILAYAH PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING KOTA SURABAYA

• Main Author: BELLA KARTINI ROCHMANIA, 101411123102
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2017
• Subjects: RC0254 Neoplasms. Tumors. Oncology (including Cancer); RG211-483 Abnormalities and diseases of the female genital organs
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/59105/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/59105/2/FKM.%2068-17%20Roc%20a.pdf; http://repository.unair.ac.id/59105/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Kanker serviks merupakan salah satu penyakit utama penyebab kematian wanita di dunia. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) dilakukan sebagai upaya deteksi dini kanker serviks dengan biaya murah dan metode yang sederhana. Cakupan pemeriksaan IVA belum sesuai dengan target, karena pemeriksaan IVA masih belum menjadi prioritas Wanita Usia Subur (WUS). Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi WUS melakukan pemeriksaan IVA di Wilayah Puskesmas Tanah Kalikedinding Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik. Desain yang digunakan studi cross sectional kepada 40 WUS. Responden diambil dari populasi berdasarkan metode cluster sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah thought and feeling, personal references, resources, dan culture. Variabel dependen penelitian adalah pemeriksaan IVA. Analisis data multivariabel menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik sebagian besar WUS yang menjadi responden penelitian mayoritas berusia >44-50 tahun, berpendidikan SMA, mayoritas merupakan ibu rumah tangga, dan akseptor KB dengan paling banyak menggunakan KB suntik selama 3-5 tahun. Mayoritas responden memiliki thought and feeling negatif, memiliki personal references, memiliki resources, dan culture negatif tentang pemeriksaan IVA. Hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah thought and feeling responden (p=0,032; OR=1,138). Kesimpulan penelitian adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap pemeriksaan IVA adalah though and feeling yang dimiliki responden. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan secara berkesinambungan melalui pemberian stiker, leaflat, dan talkshow dengan testimoni, pemberian pendidikan kesehatan oleh kader yang telah periksa IVA, pembuatan kebijakan tentang vaksinasi HPV sebagai syarat calon pengantin wanita, dan peningkatan kapasitas program suami siaga melalui 1000 HPK dengan menjadikan suami sebagai motivator WUS untuk melakukan pemeriksaan IVA.