ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIFTERI ANAK DI PUSKESMAS KECAMATAN BANGKALAN TAHUN 2016
Kasus difteri yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang serius. Di Jawa Timur, kasus difteri menyebar di beberapa kabupaten/kota dengan angka kematian yang cukup tinggi. Kasus difteri di Kabupaten/Kota Bangkalan mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2014 sebanyak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/59175/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/59175/2/FKM.%2075-17%20Ari%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/59175/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Kasus difteri yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia merupakan
masalah kesehatan yang serius. Di Jawa Timur, kasus difteri menyebar di
beberapa kabupaten/kota dengan angka kematian yang cukup tinggi. Kasus difteri
di Kabupaten/Kota Bangkalan mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2014
sebanyak 11 kasus, sedangkan pada tahun 2015 meningkat sebanyak 19 kasus
dengan nilai CFR 15,79% yang tersebar di 13 kelurahan/desa. Penelitian ini
dilakukan untuk menganalisis faktor risiko karakteristik (umur, jenis kelamin,
tingkat pendidikan), status imunisasi DPT, perilaku (tingkat pengetahuan, sikap,
dan tindakan) dan kondisi lingkungan fisik rumah terhadap kasus difteri anak di
Puskesmas Kecamatan Bangkalan tahun 2016.
Penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kasus
difteri anak di Puskesmas Kecamatan Bangkalan dengan desain case control
dengan analisa data menggunakan komputasi komputer. Dilaksanakan pada bulan
Juli-Desember 2016 dengan menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan
pengukuran. Wawancara dilakukan pada 48 reponden yang terdiri dari 8 orang
responden kelompok kasus dan 40 responden kelompok kontrol. Wawancara
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pengetahuan, sikap, dan tindakan. Observasi dilakukan untuk
mendapatkan informasi tentang kelengkapan status imunisasi DPT, tindakan
pencegahan difteri, dan kondisi lingkungan fisik rumah.
Berdasarkan karakteriktik umur anak terbanyak adalah 1-4 tahun, berjenis
kelamin laki-laki, dan tingkat pendidikan Ibu terbanyak adalah perguruan tinggi
(PT). Status imunisasi DPT pada anak masih dikategorikan tidak lengkap.
Perilaku tentang tanda, gejala, dan cara penularan difteri mayoritas baik. Sebagian
besar rumah responden dalam kondisi lingkungan fisik rumah yang tidak
memenuhi syarat. Pengujian hubungan ganda dengan komputasi komputer chisquare
yang diketahui bahwa tingkat pendidikan, status imunisasi DPT, perilaku,
dan kondisi lingkungan fisik rumah mempunyai hubungan bermakna dengan
kasus difteri anak di Puskesmas Kecamatan Bangkalan. Dan faktor yang paling
berpengaruh adalah perilaku.
Kesimpulan adalah faktor (tingat pendidikan, kelengkapan status imunisasi
DPT, perilaku, dan kondisi lingkungan fisik rumah) mempunyai hubungan yang
bermakna dengan kejadian difteri. |
---|