PERBANDINGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT PADA ANALISIS PENGARUH FAKTOR IBU TERHADAP BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk mengalami masalah. Pada profil kesehatan Indonesia 2012, provinsi dengan estimasi angka kematian bayi tertinggi adalah Provinsi Papua Barat sebesar 75 per 1.000 kelahiran hidup. Penelitian menggunakan data sekunder yaitu SDKI tahun 2012....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/59247/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/59247/2/FKM.%2094-17%20Iba%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/59247/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Bayi Berat Lahir rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk mengalami
masalah. Pada profil kesehatan Indonesia 2012, provinsi dengan estimasi angka
kematian bayi tertinggi adalah Provinsi Papua Barat sebesar 75 per 1.000
kelahiran hidup.
Penelitian menggunakan data sekunder yaitu SDKI tahun 2012. Variabel
dependen adalah berat lahir bayi dengan skala ordinal. Variabel independen
menggunakan faktor ibu yang meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu,
paritas ibu, tingkat ekonomi, jarak kehamilan, kebiasaan merokok ibu dan daerah
tempat tinggal ibu. Uji yang digunakan adalah uji regresi logisitik ordinal. Pada
regresi logistik ordinal terdapat model logit dan probit. Perbedaan antara model
logit dan model probit yaitu pada model logit menggunakan fungsi logistik
kumulatif (F), sedangkan pada model probit menggunakan fungsi normal
kumulatif (ϕ). Perbandingan model logit dan probit menghasilkan model terbaik.
Hasil dari penelitian menunjukan variabel independen yang mempengaruhi
bayi dengan BBLR adalah jarak kehamilan dan paritas ibu. Jarak kehamilan
menghasilkan p value sebesar 0,00. Pada analisis deskriptif menunjukan jarak
kehamilan <2 tahun memberi pengaruh terhadap BBLR sebesar 19,4 %, dibanding
jarak kehamilan ≥ 2 tahun 80,6 %. Paritas ibu menghasilkan p value sebesar 0,00.
Analisis deskriptif ibu dengan paritas 0 dan paritas >4 melahirkan bayi dengan
BBLR sebesar 74,2%, dibandingkan dengan paritas 1 hingga 4 sebesar 25,8%.
Variabel yang tidak mempengaruhi adalah umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan
ibu, tingkat ekonomi, kebiasaan merokok ibu dan daerah tempat tinggal ibu.
Disarankan untuk meningkatkan promosi kesehatan seperti penyuluhan KB
dan konsultasi pasangan usia subur. Jarak kehamilan dan paritas ibu sangat
penting di Papua Barat, demi kesehatan ibu dan mengurangi kejadian BBLR. |
---|