KOMBINASI SPIRULINA 12% KITOSAN 20% TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT PADA HARI KE 1, 2, DAN 3

Latar Belakang: Limfosit merupakan salah satu sel yang dapat digunakan sebagai indikator perjalanan proses radang kronis. Spirulina merupakan mikroalga berwarna hijau kebiruan yang mengandung pigmen phycocyanin yang terbukti mampu menghambat sitokin-sitokin proinflamasi. Spirulina juga mengandung...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: BUNGA SHAFIRA RACHMANITA YUSUF, 021311133057
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/59359/1/KG.%2060-17%20Yus%20k%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/59359/2/KG.%2060-17%20Yus%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/59359/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Latar Belakang: Limfosit merupakan salah satu sel yang dapat digunakan sebagai indikator perjalanan proses radang kronis. Spirulina merupakan mikroalga berwarna hijau kebiruan yang mengandung pigmen phycocyanin yang terbukti mampu menghambat sitokin-sitokin proinflamasi. Spirulina juga mengandung β-karoten yang mampu menekan transkripsi sitokin inflamasi. Kitosan adalah suatu polisakarida yang diperoleh dari hasil deasetilasi kitin yang mampu meningkatan aktivitas sel natural killer (NK) pada limfosit. Kitosan mengandung unit N-acetyl- D Glucosamine yang merupakan polisakarida yang sama dengan glukan yang dapat mempercepat produksi sitokin untuk merangsang perbaikan jaringan yang terkena jejas. Kombinasi spirulina dan kitosan akan menghasilkan efek yang sinergis karena kitosan berperan sebagai drug delivery sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efek terapeutik dari spirulina sehingga memberikan manfaat yang lebih efektif dibandingkan jika diaplikasikan sebagai dosis tunggal. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kombinasi spirulina 12% dan kitosan 20% pasca pencabutan gigi marmot (Cavia cobaya) terhadap jumlah limfosit. Metode: Marmot Cavia cobaya berjumlah 42 ekor dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan gel kombinasi spirulina 12% kitosan 20% pada masing-masing hari 1, 2, dan 3. Gel diaplikasian pada soket bekas pencabutan gigi marmot Cavia cobaya. Pada hari ke 1, 2, dan 3 setelah diaplikasikan dilakukan pengambilan mandibula untuk pembuatan preparat HPA menggunakan pengecatan Haematoxilin Eosin (HE). Limfosit dihitung dengan pengamatan dibawah mikroskop cahaya perbesaran 400x. Data penelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil: Jumlah sel limfosit meningkat secara signifikan pada hari ke 1 dan 2 dengan nilai p<0,05 dan meningkat tidak signifikan pada hari ke 3 dengan nilai p>0,05. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel kombinasi spirulina 12% dan kitosan 20% dapat mempercepat proses inflamasi ditandai dengan peningkatan jumlah sel limfosit pada hari ke 1, 2, dan 3 pasca pencabutan gigi marmot jenis Cavia cobaya. Kata Kunci: spirulina, kitosan, inflamasi, limfosit