POTENSI PENAMBAHAN MINYAK IKAN LEMURU PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN EPA DAN DHA BELUT SAWAH (Monopterus albus)
Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) adalah jenis omega-3 yang paling dominan pada minyak ikan. EPA dan DHA ini tidak diproduksi oleh tubuh ikan, melainkan oleh tumbuhan laut seperti alga. Kandungan EPA dan DHA dalam ikan disebabkan karena ikan tersebut mengkonsumsi alga yang m...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/59761/2/PK%20BP%2039%20-%2017%20Ima%20%20p%20-%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/59761/1/PK%20BP%2039%20-%2017%20Ima%20%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/59761/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) adalah jenis omega-3 yang paling dominan pada minyak ikan. EPA dan DHA ini tidak diproduksi oleh tubuh ikan, melainkan oleh tumbuhan laut seperti alga. Kandungan EPA dan DHA dalam ikan disebabkan karena ikan tersebut mengkonsumsi alga yang mengandung kedua asam lemak tersebut. Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) memiliki peranan penting bagi belut, terutama dalam pertumbuhan dan fungsi otak (Haris, 2004).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penambahan minyak ikan lemuru pada pakan komersial terhadap kandungan EPA dan DHA belut sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah kandungan minyak ikan lemuru dengan dosis yang berbeda, yaitu P0 (0%), P1 (2%), P2 (4%), P3 (6%), dan P4 (8%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah kandungan EPA dan DHA daging belut sawah. Parameter penunjang yang diamati adalah parameter kualitas air. Analisis data menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian penggunaan minyak ikan lemuru pada pakan komersial menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) terhadap kandungan EPA dan DHA pada daging belut sawah. Kandungan EPA dan DHA tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (8%) dan terendah terdapat pada perlakuan P0 (0%). Penambahan minyak ikan lemuru pada pakan belut sawah perlu diteliti lebih jauh lagi terkait dengan pertumbuhan belut maupun siklus reproduksi belut sawah sehingga meningkatkan produktivitas belut sawah. Penambahan minyak ikan lemuru pada pakan komersial sebaiknya menggunakan dosis 6%. |
---|