SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIOSCAFFOLD HIDROKSIAPATIT-ALUMINA-SILIKON KARBIDA UNTUK PERBAIKAN JARINGAN TULANG
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan sintesis dan karakterisasi bioscaffold hidroksiapatit-alumina-silikon karbida untuk perbaikan jaringan tulang. Bahan yang diperlukan pada penelitian ini yaitu PVA, hidroksiapatit, alumina, silikon karbida, dan busa. Sintesis bioscaffold dilakukan dengan c...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/59779/1/ABSTRAK%20MPF.%2007.17%20Ibn%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/59779/2/FULLTEXT%20MPF.%2007.17%20Ibn%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/59779/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Telah dilakukan penelitian yang bertujuan sintesis dan karakterisasi
bioscaffold hidroksiapatit-alumina-silikon karbida untuk perbaikan jaringan tulang.
Bahan yang diperlukan pada penelitian ini yaitu PVA, hidroksiapatit, alumina,
silikon karbida, dan busa. Sintesis bioscaffold dilakukan dengan cara dicampurkan
hidroksiapatit dengan alumina-silikon karbida dan membuat campuran larutan PVA
(PVA 0,05 gram dalam aquades 1 ml). Variasi komposisi alumina sebesar 22 wt%,
20 wt%, 17 wt%, 15 wt% dengan silikon karbida 8 wt%, 10 wt%, 13 wt%, 15
wt%. Hidroksiapatit-alumina-silikon karbida dilarutkan dalam larutan PVA akan
terbentuk hidroksiapatit slurry. Busa polyurethane disiapkan dengan ukuran 1cm
x 1cm x 1 cm kemudian hidroksiapatit slurry diinjeksi pada busa. Selanjutnya
sampel dikeringkan pada suhu 80ºC selama 2 jam, tahap penghilangan PVA dan
busa polyurethane dipanaskan pada suhu 650ºC selama 1 jam, kemudian dilakukan
tahap sintering pada suhu 1200ºC selama 3 jam. Sintesis dan karakterisasi
bioscaffold hidroksiapatit-alumina-silikon karbida untuk perbaikan jaringan
tulang menggunakan uji gugus fungsi dengan FTIR, uji morfologi dan komposisi
Ca/P dengan SEM-EDX, uji porositas, dan uji kekuatan tekan. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, diketahui bahwa sampel bioscaffold dengan penambahan
alumina-silikon karbida sebesar 15 wt%-15 wt% menunjukkan karakter terbaik
dengan ukuran diameter pori sebesar 166,7 – 418,4 μm, persentase porositas sebesar
67,79%, dan nilai kekuatan tekan sebesar 0,796 MPa. Namun hasil tersebut belum
memenuhi untuk perbaikan jaringan tulang karena nilai kuat tekannya masih di
bawah nilai standart tulang spongious. |
---|