OPTIMASI KINERJA PESAWAT CT-SCAN 64 SLICE DENGAN EVALUASI NILAI NOISE SEBELUM DAN SESUDAH KALIBRASI

Telah dilakukan penelitian berjudul Optimasi Kinerja Pesawat CT-Scan 64 Slice dengan Evaluasi Nilai Noise Sebelum dan Sesudah Kalibrasi. Menggunakan phantom akrilik berisi air, melalui dua sampel phantom kepala dan phantom abdomen dengan nilai masing-masing kV (375 dan 160) dan nilai mAs (100 dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANIS NURUL AINI, 081211331151
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/59861/1/ABSTRAK%20MPF.%2029.17%20%20Ain%20o.pdf
http://repository.unair.ac.id/59861/2/FULLTEXT%20MPF.%2029.17%20%20Ain%20o.pdf
http://repository.unair.ac.id/59861/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian berjudul Optimasi Kinerja Pesawat CT-Scan 64 Slice dengan Evaluasi Nilai Noise Sebelum dan Sesudah Kalibrasi. Menggunakan phantom akrilik berisi air, melalui dua sampel phantom kepala dan phantom abdomen dengan nilai masing-masing kV (375 dan 160) dan nilai mAs (100 dan 120) dengan teknik pengukuran Region Of Interest (ROI) selama sepuluh hari. Menghitung nilai rata-rata noise berdasarkan (mean, modus, SD). Nilai-nilai noise, base line noise, batas maksimal dan minimal dijadikan satu dalam bentuk grafik dan dibuat deskripsinya kemudian dibandingkan dengan hasil uji Pairedsampel T-test, signifikansi α = 0,02 (98%) untuk keseluruhan data nilai noise sebelum dan sesudah kalibrasi. Pada phantom kepala maupun abdomen sebelum dan sesudah kalibrasi telah didapatkan hasil pengukuran niali noise yang bervariasi, nilai tersebut masih berada dalam batasan normal yaitu dalam rentang dua atau tiga simpangan baku. Hasil perhitungan SPSS diperoleh untuk phantom kepala nilai signifikansi > α yaitu = 0,732 dan pada phantom abdomen yaitu = 0,420 menunjukkan bahwa pengaruh hasil pencitraan sebelum dan sesudah kalibrasi tidak didapatkan perbedaan yang signifikan. Artinya pesawat tersebut masih dalam keadaan baik dan normal. Kualitas citra yang dihasilkan juga masih dalam keadaan optimal.