UJI EFEKTIFITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN KEMBANG MERAK (Caesalpinia pulcherrima L.) TERHADAP Saprolegnia sp. SECARA IN VITRO
Saprolegnia sp. merupakan parasit fakultatif yang bersifat oportunis dan dianggap sebagai patogen sekunder. Pada ikan, Saprolegnia sp. menyerang jaringan epidermis umumnya dimulai pada kepala atau sirip dan dapat tersebar di seluruh permukaan tubuh. Akibat yang ditimbulkan dari penggunaan bahan k...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/60126/1/PK.BP.96-17%20Sar%20u%20ABSTRACT.pdf http://repository.unair.ac.id/60126/2/PK.BP.96-17%20Sar%20u%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/60126/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Saprolegnia sp. merupakan parasit fakultatif yang bersifat oportunis dan
dianggap sebagai patogen sekunder. Pada ikan, Saprolegnia sp. menyerang
jaringan epidermis umumnya dimulai pada kepala atau sirip dan dapat tersebar di
seluruh permukaan tubuh. Akibat yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia
untuk mengendalikan serangan jamur Saprolegnia sp. menunjukkan dampak yang
negatif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dan
konsentrasi hambat minimum dari ekstrak daun kembang merak (Caesalpinia
pulcherrima) sebagai antifungi terhadap pertumbuhan Saprolegnia sp. secara in
vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Airlangga pada bulan November 2016 hingga Januari
2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perhitungan statistik non
parametric dengan uji Kruskal Wallis.
Larutan dari ekstrak daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima L.)
memiliki potensi antifungi terhadap Saprolegnia sp. Konsentrasi Hambat
Minimum (KHM) ekstrak daun kembang merak adalah 1000 μg/ml dengan zona
hambat 8.5 mm. Konsentrasi tersebut belum efektif jika dibandingan dengan zona
hambat yang dihasilkan Formalin 0.4 % sebagai kontrol positif sebesar 22.5 mm |
---|