PREFERENSI ASIMETRIS BANK INDONESIA PADA TRADE-OFF OUTPUT DAN INFLASI PERIODE 2001-2015

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi reaksi suku bunga dalam model Taylor Rule terhadap penerapan inflation targeting di Indonesia. Penelitian ini juga menganalisis preferensi asimetris Bank Indonesia terhadap deviasi inflasi dari targetnya atau terhadap output gap pada periode 2001-20...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HEMAS MERDEKAWATI, 041311133021
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/60539/1/ABSTRAK%20.pdf
http://repository.unair.ac.id/60539/2/FULLTEXT%20C%2055-17%20Mer%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/60539/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi reaksi suku bunga dalam model Taylor Rule terhadap penerapan inflation targeting di Indonesia. Penelitian ini juga menganalisis preferensi asimetris Bank Indonesia terhadap deviasi inflasi dari targetnya atau terhadap output gap pada periode 2001-2015. Penelitian ini mengacu pada penelitian Aragon (2013) yang menguji preferensi asimetris Bank Sentral di Brazil. Metode yang digunakan dalam analisis penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square (OLS) dan Generalized Method Moment (GMM). Metode OLS diterapkan untuk menganalisis fungsi reaksi suku bunga dalam model Taylor Rule terhadap penerapan inflation targeting pada periode penelitian. Metode GMM digunakan untuk menganalisis preferensi asimetris Bank Indonesia terhadap deviasi inflasi dari targetnya atau terhadap output gap pada periode penelitian. Hasil estimasi OLS menunjukkan parameter reaksi tingkat suku bunga terhadap deviasi inflasi dari target inflasi diperoleh hasil yang signifikan, hal ini sesuai dengan prinsip Taylor Rule yang menerapkan kebijakan inflation targeting. Hasil Estimasi GMM menunjukkan terdapat preferensi asimetris Bank Indonesia dalam merespon deviasi positif inflasi dari targetnya pada periode penelitian.