ANALISIS PENGARUH KEPALA RUMAH TANGGA PEREMPUAN TERHADAP STATUS KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

Masalah kemiskinan merupakan masalah pokok bagi negara berkembang. Kemiskinan kerap disandingkan dengan masalah gender, yang mana rumah tangga laki-laki dan perempuan sering kali dibandingkan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membandingkan kemiskinan pada rumah tangga lakilaki dan rumah ta...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SILKA INTANISWARA, 041211132021
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/60580/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/60580/2/FULLTEXT%20C%2066-17%20Int%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/60580/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Masalah kemiskinan merupakan masalah pokok bagi negara berkembang. Kemiskinan kerap disandingkan dengan masalah gender, yang mana rumah tangga laki-laki dan perempuan sering kali dibandingkan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membandingkan kemiskinan pada rumah tangga lakilaki dan rumah tangga perempuan dan pengaruh variabel determinan terhadap status kemiskinan. Penelitian ini menggunakan data cross section di Provinsi Jawa Timur. Data yang digunakan berasal dari data Indonesia Family Life Survey tahun 2014, dengan jumlah observasi 1.959 rumah tangga. Penelitian ini menggunakan model regresi logistik untuk menganalisis model regresi. Hasil regresi menunjukkan bahwa secara simultan ataupun parsial variabel bebas (jenis kelamin kepala rumah tangga, status pernikahan kepala rumah tangga, pendidikan terakhir kepala rumah tangga, usia kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, jenis lantai dan kepemilikan jamban, serta program bantuan pemerintah) memiliki hubungan signifikan terhadap status kemiskinan rumah tangga di Provinsi Jawa Timur. Hasil regresi juga menunjukkan bahwa rumah tangga perempuan tidak lebih miskin daripada rumah tangga laki-laki.