FAKTOR PENDORONG TRANSFORMASI STRUKTURAL PADA NEGARA-NEGARA ASEAN

Analisis transformasi struktural yang terjadi di negara-negara ASEAN bertujuan untuk melihat perkembangan ekonomi yang terjadi dengan memperhatikan perubahan pola perekonomian yang awalnya didominasi oleh sektor pertanian beralih pada sektor industri bahkan sektor jasa. Negara maju merupakan nega...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INTAN YANUARISMA, 041311133112
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/60682/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/60682/2/FULLTEXT%20C%2096-17%20Yan%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/60682/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Analisis transformasi struktural yang terjadi di negara-negara ASEAN bertujuan untuk melihat perkembangan ekonomi yang terjadi dengan memperhatikan perubahan pola perekonomian yang awalnya didominasi oleh sektor pertanian beralih pada sektor industri bahkan sektor jasa. Negara maju merupakan negara dengan transformasi struktural yang pesat dengan didominasi oleh sektor industri dan sektor jasa. Menurut Chenery, transformasi struktural akan menggeser produksi yang semula mengandalkan sektor pertanian menuju ke sektor industri dan sektor jasa. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pendorong trasformasi struktural yang terjadi di negara-negara ASEAN. Dalam analisis transformasi struktural di 10 negara-negara ASEAN selama periode 2002 hingga 2010 maka digunakan metode Generalized Method of Moment (GMM) dengan melihat pengaruh jumlah penduduk, pendapatan per kapita, arable land, foreign direct investment dan rasio usia ketergantungan terhadap nilai tambah masing-masing sektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penduduk, pendapatan per kapita dan rasio usia ketergantungan berpengaruh signifikan terhadap nilai tambah ketiga sektor (pertanian, industri dan jasa).