KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL I AM NUJOOD, AGE 10 AND DIVORCED KARYA DELPHINE MINOUI DAN NUJOOD ALI
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai kekerasan simbolik yang terjadi melalui perkawinan anak di bawah umur. Penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk-bentuk kekerasan simbolik melalui perkawinan anak di bawah umur yang diterima oleh tokoh Nujood dan penggambaran orang Asia dari sudut panda...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/60703/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/60703/2/FULLTEXT%20TKSB%2002-17%20Kam%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/60703/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Penelitian ini merupakan penelitian mengenai kekerasan simbolik yang terjadi melalui
perkawinan anak di bawah umur. Penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk-bentuk kekerasan
simbolik melalui perkawinan anak di bawah umur yang diterima oleh tokoh Nujood dan
penggambaran orang Asia dari sudut pandang orang Barat berdasarkan kekerasan simbolik
tersebut yang dimunculkan dalam novel I am Nujood, Age 10 and Divorced. Kekerasan
simbolik menjadi isu yang penting dalam novel tersebut karena terjadi dengan sangat halus
dan diawali dari cuplikan sejarah agama Islam.
Penelitian ini memanfaatkan teori kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu untuk
mengetahui bentuk-bentuk kekerasan simbolik yang dialami Nujood dalam novel ini dan
didukung dengan teori Orientalisme dari Edward Said untuk mengupas usaha-usaha
penggambaran terhadap orang Asia yang dilakukan oleh orang Barat. Bentuk-bentuk
kekerasan simbolik yang halus dan lembut yang dimunculkan dalam novel dapat dilihat
melalui bahasadalam percakapan sehari-hari, tindakan, dan sikap dari tokoh-tokoh yang
terlibat. Berdasarkan hasil kekerasan simbolik yang terjadi pada Nujood, dapat dilihat adanya
usaha penggambaran buruk orang Asia dari sudut pandang orang Barat, yaitu Delphine
Minoui, sang penulis novel mengingat dia memiliki peran yang dominan dalam menceritakan
kembali kisah Nujood. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis kualitatif yang
datanya berasal dari novel I am Nujood, Age 10, and Divorced yang merefleksikan kekerasan
simbolik beserta penggambaran orang Asia dari sudut pandang orang Barat di dalamnya.
Penelitian ini menggunakan metode close reading atau pembacaan dekat dan pencatatan
sebagai teknik pengumpulan data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan simbolik yang diterima
Nujood dalam bentuk kepatuhan Nujood, afeksi ayah, rasa bersalah Nujood, kesetiaan
Nujood, dan rasa takut Nujood. Kepatuhan, afeksi, dan rasa bersalah merupakan kekerasan
simbolik yang dilakukan oleh ayah kepada Nujood agar Nujood menyetujui perkawinan
yang diusulkan olehnya dengan seorang lelaki yang tak dikenalnya. Kesetiaan dan rasa takut
Nujood merupakan kekerasan simbolik yang dilakukan oleh sang suami kepadaNujood
selama perkawinan anak terjadi. Dalam hal ini, Nujood merupakan pihak yang memiliki
modal terlemah sehingga dia merupakan pihak yang terdominasi. Penggambaran buruk orang
Asia, yaitu arogan, terbelakang, licik, pemalas, dan kejam. Perkawinan anak menurut Minoui
memiliki banyak dampak negatif, yaitu merusak masa depan Nujood, menghalangi hak
Nujood untuk mendapatkan kasih sayang dan perlindungan dari orang tua, dan
membahayakan kesehatan Nujood. Kekerasan simbolik yang terjadi kepada Nujood
merupakan akibat dari dominasi dan kuasa laki-laki terhadap perempuan yang didukung oleh
tradisi yang begitu mengikat dan ketat, komunitas sosial yang tradisional, pemahaman secara
turun-menurun dalam hal posisi laki-laki dan perempuan, kelas sosial, serta budaya patriarki
yang mengakar kuat. Penggambaran buruk terhadap orang Asia dari kekerasan simbolik
terhadap Nujood bertujuan untuk melanggengkan dan mengamini rasa inferioritas yang ada
dalam diri orang Asia tanpa menyadari adanya relasi kuasa dan dominasi dibalik hal tersebut. |
---|