RANCANG BANGUN APLIKASI TERAPI AFASIA BERBASIS GAME ANDROID
Afasia merupakan gangguan bahasa perolehan yang disebabkan oleh cedera otak yang ditandai oleh gangguan pemahaman serta gangguan pengutaraan bahasa, lisan, maupun tertulis. Menurut Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI) terdapat setidaknya 15% dari penderita stroke mengidap penyakit afasia. Pasien d...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/60723/13/ST%20T%2045-17%20Har%20r%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/60723/14/ST%20T%2045-17%20Har%20r%20Sec.pdf http://repository.unair.ac.id/60723/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Afasia merupakan gangguan bahasa perolehan yang disebabkan oleh cedera otak yang ditandai
oleh gangguan pemahaman serta gangguan pengutaraan bahasa, lisan, maupun tertulis.
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI) terdapat setidaknya 15% dari penderita
stroke mengidap penyakit afasia. Pasien dengan afasia akan memiliki peluang tiga kali lebih
tinggi mengidap mortalitas jangka pendek dibandingkan pasien yang tidak mengidap afasia.
Terapi afasia yang ada dibagi menjadi dua yaitu penanganan secara umum dan spesifik. Terapi
secara spesifik memberikan stimulus tertentu pada pasien dan pasien diharapkan untuk
merespons stimulus tersebut. Salah satu terapi secara spesifik adalah menggunakan media
buku. Selain media buku, terdapat juga media lain seperti menggunakan aplikasi android.
Aplikasi android pada penelitian ini menggunakan basis game dengan metode cross out
dimana pasien diminta unutk memilih salah satu kata yang tidak sesuai dengan kata lainnya.
Peneltian ini bertujuan untuk membantu pasien dalam menjalankan terapi secara mandiri dan
efisien. Pada penelitian ini, 3 pasien afasia bagian terapi wicara Rumah Sakit Dr.Soetomo
mencoba terapi menggunakan media aplikasi game android dan medi buku selama 5 hari
dengan 25 kali kesempatan coba. Hasil jawaban benar kemudian dicatat dan dianalisa
menggunakan metode uji T untuk sampel berhubungan karena hasil pasien yang melakukan
terapi dengan android dan buku adalah orang yang sama. Dengan menggunakan α=0.25,
diperoleh kesimpulan bahwa Hasil terapi pasien afasia yang menggunakan aplikasi terapi
afasia berbasis game android berbeda dibandingkan dengan hasil terapi menggunakan buku. |
---|