PERANCANGAN GRAFIK STANDAR PERTUMBUHAN TINGGI BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH BALITA DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK BIRESPON BERDASARKAN ESTIMATOR SPLINE TRUNCATED

Pertumbuhan balita merupakan salah satu kasus yang dapat diselesaikan dengan analisis regresi. Di Indonesia, penentuan status gizi bayi menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan standar WHO 2005. Penerapan standar pertumbuhan dari negara lain dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan pertumbuhan b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DYAH PUTRI RAHMAWATI, 081311833053
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2017
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/61051/1/KKC%20KK%20ST.S.%2005%20-17%20Rah%20p-Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/61051/2/KKC%20KK%20ST.S.%2005%20-17%20Rah%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/61051/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pertumbuhan balita merupakan salah satu kasus yang dapat diselesaikan dengan analisis regresi. Di Indonesia, penentuan status gizi bayi menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan standar WHO 2005. Penerapan standar pertumbuhan dari negara lain dapat menyebabkan ketidaksesuaian dengan pertumbuhan balita di Indonesia. Salah satu metode yang tepat digunakan untuk menganalisis pola pertumbuhan balita adalah regresi spline truncated karena memiliki kemampuan yang baik untuk menangani data dengan perubahan perilaku secara berkala. Penelitian ini membahas tentang perancangan grafik standar pertumbuhan tinggi badan dan indeks massa tubuh balita di surabaya dengan pendekatan regresi semiparametrik birespon berdasarkan estimator spline truncated. Data yang digunakan diperoleh dari posyandu di Surabaya pada tahun 2016. Jumlah data 2114 balita. Penelitian ini memberikan grafik standar pertumbuhan balita yang sesuai dengan kondisi di Surabaya serta menyediakan program penentuan status gizi balita dengan interface. Model yang dihasilkan memiliki R-square mendekati 1 dengan keragaman data rata-rata sebesar 99,7% sehingga dapat dikatakan baik dalam menggambarkan pola pertumbuhan balita di Surabaya. Rancangan grafik standar pertumbuhan tinggi badan dan indeks massa tubuh balita di Surabaya dengan pendekatan spline truncated lebih rendah dari standar WHO 2005. Hal ini menunjukkan bahwa standar WHO 2005 kurang sesuai apabila digunakan untuk mengukur status gizi bayi di Surabaya.